JAKARTA – Pertamina Group terus berupaya menembus kendala lapangan di wilayah bencana banjir dan longsor di tiga provinsi di Sumatra, sebagai bentuk komitmen untuk hadir di tengah masyarakat serta memastikan pasokan energi dan bantuan kemanusiaan tetap berjalan.
Berbagai langkah cepat ditempuh Pertamina dan seluruh anak usahanya untuk menjangkau daerah terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Distribusi energi dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara guna menjamin ketersediaan serta keamanan stok energi.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa Pertamina terus mempercepat distribusi energi sekaligus memberikan dukungan penanganan darurat, pemulihan sosial, dan ekonomi masyarakat di wilayah terdampak.
“Ini sejalan peran strategis Pertamina, tidak hanya menjaga ketahanan energi tetapi juga mendukung pembangunan nasional, terutama dalam penanganan darurat dan pemulihan pascabencana di Indonesia,” tegas Simon.
Simon menyampaikan hal tersebut sebagai respons atas arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Hambalang, Sabtu malam. Presiden meminta jajarannya memprioritaskan pemulihan akses darat dan percepatan suplai logistik, terutama BBM.
Pada Minggu, Simon bersama sejumlah menteri mendampingi Presiden Prabowo meninjau langsung penanganan bencana di Aceh untuk memastikan percepatan bantuan darurat dan pemulihan di wilayah terdampak banjir.
“Kami berkomitmen hadir meringankan beban masyarakat melalui berbagai bentuk bantuan kebencanaan. Selain itu, Pertamina memastikan ketersediaan dan distribusi energi tetap berjalan, terutama dalam kondisi darurat,” ujar Simon.
Pertamina juga memprioritaskan pelayanan publik pada masa pemulihan pascabencana, khususnya terkait ketersediaan energi bagi masyarakat. Seluruh sumber daya dikerahkan untuk memasok dan mendistribusikan BBM serta LPG di tengah kondisi darurat.
Hingga 7 Desember 2025, Pertamina telah mengoperasikan 688 SPBU di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, atau 98% dari total fasilitas yang ada.
Pertamina Grup juga bergerak cepat menyalurkan bantuan kebencanaan di tiga provinsi tersebut sejak 28 November 2025 dalam beberapa tahap. Distribusi bantuan dilakukan melalui darat, laut, dan udara. Hingga 7 Desember 2025, bantuan Pertamina Peduli telah menjangkau 77.794 jiwa.
Perseroan mendirikan 161 posko dan membuka 111 dapur umum di berbagai titik terdampak. Selain itu, Pertamina menyalurkan dukungan energi berupa 275 tabung Bright Gas, 25 KL BBM jenis Dexlite, Pertamax, dan Biosolar, serta 19,8 KL Avtur. Total bantuan yang disalurkan Pertamina Group untuk masyarakat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mencapai Rp5,3 miliar.
Sebagai perusahaan pemimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 serta mendorong program-program yang sejalan dengan capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh komitmen ini berjalan seiring transformasi menyeluruh Pertamina dari hulu hingga hilir yang berorientasi pada tata kelola, pelayanan publik, keberlanjutan usaha, dan lingkungan, dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina Group.