JAKARTA – Perum Peruri kembali menggelar program Peruri Literasi dan Edukasi Masyarakat Digital (PRISMA) bertajuk “Secure Steps to Digital Success for Business Growth” di Melting Pop, M Bloc Space, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025). Puluhan pelaku UMKM hadir untuk memperkuat daya saing sekaligus meningkatkan kemampuan menghadapi ancaman siber yang kian marak.
Program ini merupakan bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Peruri yang berfokus pada peningkatan literasi dan keamanan digital bagi usaha kecil-menengah.
Kepala Biro Strategic Corporate Branding dan TJSL Peruri, Yahdi Lil Ihsan, menegaskan pentingnya penguasaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab.
“Di era yang semakin terhubung, kita tidak hanya dituntut mampu menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga keamanan data,” ujarnya.
Dalam pelatihan sehari ini, tiga narasumber dihadirkan untuk memperluas wawasan peserta terkait strategi digital yang aman dan efektif.
Fajar Himawan, Livestream Specialist dari perusahaan FMCG multinasional, membuka sesi dengan materi tentang keamanan dalam social commerce. Ia menyoroti pentingnya perilaku digital cerdas dan cara membangun citra profesional tanpa membuka celah kejahatan siber.
Entrepreneur sekaligus content creator Agung Muhammad Reza (goodlybetter) melanjutkan dengan strategi pemasaran digital berbiaya rendah melalui storytelling, optimalisasi marketplace, dan penguatan identitas merek.
Sesi terakhir diisi oleh Coordinator Channel Management Peruri, Holongan Simanjuntak, yang memperkenalkan solusi keamanan digital Peruri, termasuk sertifikat elektronik dan tanda tangan digital yang dapat membantu UMKM bertransaksi secara legal dan terlindungi dari pemalsuan.
Pelatihan berlangsung interaktif lewat paparan materi, studi kasus, dan diskusi, sehingga peserta dapat langsung mempraktikkan pengetahuan baru.
Hingga akhir 2025, PRISMA telah menjangkau lebih dari 100 UMKM di wilayah Jabodetabek. Selama tiga tahun terakhir, Peruri secara konsisten menjalankan program ini sebagai komitmen membangun ekosistem ekonomi digital yang aman dan inklusif—seiring meningkatnya kasus penipuan serta peretasan yang menyasar UMKM.