ALASKA – Nasib pesawat kecil yang hilang di Alaska akhirnya terungkap setelah ditemukan jatuh di Laut Es, menewaskan seluruh penumpangnya. Pesawat tersebut hilang saat dalam perjalanan menuju Nome, Alaska, dan keberadaannya baru diketahui pada Jumat (7/2) waktu setempat.
Juru Bicara Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS), Mike Salerno, mengungkapkan bahwa penyelamatan dilakukan dengan helikopter di lokasi terakhir pesawat ditemukan. Puing-puing pesawat berhasil ditemukan, dan dua penyelam dari tim penyelamat diturunkan untuk melakukan investigasi lebih lanjut, seperti dilansir dari Associated Press.
Pesawat turboprop milik Bering Air itu terbang dari Unalakleet pada Kamis (6/2) sore dengan sembilan penumpang dan seorang pilot. Direktur Operasional Bering Air, David Olsson, mengatakan pesawat jenis Cessna Caravan itu berangkat pukul 2.37 siang, dan petugas kehilangan kontak kurang dari satu jam kemudian.
Badan Cuaca Nasional melaporkan kondisi cuaca saat itu meliputi salju ringan dan kabut dengan suhu sekitar -8,3 derajat Celsius. Pihak Penjaga Pantai menyatakan pesawat hilang sekitar 48 km tenggara Nome, dan berada 19 km dari lepas pantai.
Menurut data forensik radar yang diberikan oleh Patroli Udara Sipil AS, sekitar pukul 3.18 siang, pesawat mengalami penurunan ketinggian dan kecepatan yang tidak biasa. Meskipun demikian, Letnan Komandan Penjaga Pantai, Benjamin McIntyre-Coble, menghindari spekulasi lebih lanjut tentang insiden tersebut, dan mengonfirmasi bahwa ia tidak mengetahui apakah pesawat mengirimkan sinyal darurat. Pesawat tersebut dilaporkan membawa pemancar lokasi darurat yang akan mengirimkan sinyal ke satelit jika terendam air laut, menandakan adanya keadaan darurat.