ST. PETERSBURG — Dalam atmosfer dunia yang terus diwarnai tarik-menarik kekuatan global, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia tidak akan keluar dari jalur politik non-blok yang selama ini menjadi pilar diplomasi luar negeri bangsa.
Pernyataan ini ia sampaikan secara lugas dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025, menjawab pertanyaan terkait posisi negara-negara Asia, khususnya ASEAN, dalam mempertahankan sikap independen dari pengaruh blok geopolitik.
Dengan suara mantap, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa meski situasi tidak mudah, Indonesia bertekad tetap berada di jalur non-blok.
“Menurut pendapat saya, memang tidak mudah. Tapi itu adalah jalur yang kami bertekad untuk terus pertahankan,” tegas Presiden Prabowo, Jumat (21/6).
Komitmen ini tak hanya sekadar retorika, melainkan menjadi representasi prinsip dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia tetap menghormati semua negara besar, sekaligus mengedepankan semangat kerja sama dan perdamaian dalam menghadapi tantangan global.
“Kami menghormati semua kekuatan besar, kami menghormati tetangga-tetangga kami, dan kami sungguh percaya bahwa satu-satunya jalan menuju kemakmuran adalah melalui kolaborasi, kerja sama, dan hidup berdampingan secara damai,” lanjut Presiden.

Presiden Prabowo juga menggarisbawahi bahwa eskalasi rivalitas dunia yang bersifat destruktif tidak menguntungkan siapapun.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menahan diri dari konflik dan memilih jalan kolaborasi.
“Jadi kami ingin menjaga hubungan baik, dan kami mencoba meyakinkan semua pihak bahwa satu-satunya jalan ke depan—karena dunia ini semakin mengecil—adalah bekerja sama. Kita tidak mampu membiarkan persaingan yang tidak menghasilkan apa-apa, apalagi jika mengarah pada konfrontasi,” lanjutnya.
Penegasan Presiden Prabowo untuk terus berada di jalur non-blok ini menjadi sinyal bahwa Indonesia tetap kukuh pada identitas diplomatiknya.
Dengan pendekatan netral namun aktif membangun kemitraan, Indonesia berupaya menjadi jembatan antar kepentingan dalam dunia yang semakin terpolarisasi.
“Maka dari itu, saya yakin bahwa kita harus terus mempertahankan jalur non-blok ini,” tegas Presiden Prabowo.
Langkah ini sekaligus memperkuat kembali posisi Indonesia sebagai negara yang menjunjung perdamaian dunia, tanpa terjebak dalam arus pertarungan kekuatan besar.
Politik luar negeri non-blok bukan hanya warisan sejarah, tetapi jalan strategis yang relevan untuk masa depan global yang saling terhubung.***