JAKARTA – Ukuran pintu kereta LRT Jabodebek telah menjadi perbincangan hangat karena dianggap terlalu rendah. Manajemen LRT Jabodebek menjelaskan bahwa dimensi pintu dan kereta dirancang berdasarkan tinggi rata-rata penduduk Indonesia.
Kuswardojo, perwakilan LRT Jabodebek, mengungkapkan bahwa beberapa warga negara asing (WNA) mengalami kesulitan saat masuk dan berada di dalam kereta LRT. Dia dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
“Baru-baru ini kami juga memiliki penumpang WNA, yang memiliki tinggi badan mencapai 2,1 meter. Bahkan mereka harus bersandar untuk bisa masuk,” ungkap Kuswardojo. “Kami ingin menyampaikan permohonan maaf karena desain ini awalnya ditujukan untuk warga negara kita yang memiliki rata-rata tinggi badan sekitar 160 cm,” tambahnya.
Sebagai informasi, LRT Jabodebek telah resmi beroperasi sejak Senin (28/8). Seiring dengan dimulainya operasional, masyarakat mulai mencoba layanan kereta LRT Jabodebek dan memberikan berbagai masukan terkait pengalaman mereka. Beberapa keluhan yang diajukan meliputi tinggi pintu yang terlalu rendah, sistem pengereman, dan jarak antara kedatangan kereta di stasiun.
Tarif perjalanan menggunakan LRT Jabodebek telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik. Berdasarkan keputusan tersebut, harga tiket LRT Jabodebek dimulai dari Rp 5.000 untuk perjalanan pertama sepanjang 1 km, dan akan ditambahkan sebesar Rp 700 per km berikutnya.
Selain itu, LRT Jabodebek juga menawarkan tarif promo berupa diskon 78%, yang diterjemahkan dalam tarif flat Rp 5.000 untuk seluruh rute perjalanan. Tarif promo ini akan berlaku hingga akhir September 2023. Diskon tersebut diberikan dalam rangka peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia.
Lebih lanjut, untuk mendorong minat masyarakat untuk beralih ke transportasi massal dan memperkenalkan LRT Jabodebek, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan skema tarif promo maksimal Rp 20 ribu untuk jarak terjauh, dan tarif di bawah Rp 20 ribu untuk jarak lainnya hingga akhir Februari 202