Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Aceh pada Selasa (9/12/2025) setelah meralat pernyataan sebelumnya mengenai pemulihan sistem kelistrikan pascabanjir bandang.
Dalam konferensi pers virtual di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Darmawan mengakui bahwa proses pemulihan menghadapi tantangan teknis yang jauh lebih berat dari perkiraan.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh, karena kami sudah menyampaikan informasi bahwa sistem kelistrikan apabila koreksi kami untuk penyaluran listrik dari Arun ke Banda Aceh bisa berjalan lancar maka akan meningkat menjadi 93%, ternyata menghadapi tantangan teknis yang sangat hebat,” ujar Darmawan.
Hambatan Logistik Pemulihan
Banjir bandang yang melanda Aceh pada akhir November 2025 menyebabkan kerusakan masif pada jaringan transmisi listrik. Enam tower transmisi di jalur Bireuen–Arun roboh setelah arus sungai yang biasanya selebar 80 meter melebar drastis menjadi 300–400 meter, menyeret tower dan kabel transmisi.
Akses menuju lokasi terdampak terputus total, membuat distribusi material perbaikan sangat sulit dilakukan. PLN terpaksa menggunakan helikopter untuk mengangkut 35 ton komponen tower, meskipun jaraknya hanya sekitar 2 kilometer dari gudang logistik.
Selain itu, 16 ton kabel dan peralatan penarik diterbangkan dari Jakarta menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, kemudian dilanjutkan pengiriman melalui truk TNI AD dan helikopter menuju titik kerusakan.
PLN menyatakan akan bekerja maksimal untuk mempercepat pemulihan jaringan listrik serta memberikan informasi progres secara akurat dan transparan kepada publik.