PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meresmikan gedung baru Hub UMK Jakarta Raya di Kembangan, Jakarta Barat. Kehadiran Hub UMK ini diharapkan menjadi pusat pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sejak didirikan pada 2023, Hub UMK PLN Jakarta Raya telah membina 925 UMKM dengan sejumlah program unggulan seperti pelatihan keterampilan, sertifikasi fasilitator BNSP, TJSL Day, serta pemberdayaan kelompok rentan. Selain itu, Hub ini juga secara konsisten menyelenggarakan event berskala nasional dan internasional, memperkuat posisi UMKM binaan di pasar yang lebih luas.
Mega Indah Septiariandini, pemilik Demero Indonesia, mengungkapkan bahwa Hub UMK sangat membantu perkembangan bisnis artisan tea miliknya. Sejak bergabung, usahanya semakin dikenal luas dan bahkan berhasil meraih penghargaan Gold dalam Bina Mitra UMKM Awards 2024.
“Kami tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga memberdayakan kaum rentan dalam pembuatan kemasan teh ramah lingkungan. Ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang kami usung,” ujar Mega.
Hal serupa disampaikan oleh Harry, pemilik Batik Palbatu, yang mengembangkan batik kontemporer dengan melibatkan komunitas difabel dan penyintas kanker. “Kami melibatkan pembatik dari komunitas tunarungu dan menyertakan motif karya anak-anak difabel dalam desain kami. Hadirnya Hub UMK sangat membantu memperluas pasar dan kolaborasi,” jelas Harry.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pentingnya peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Ia juga memastikan bahwa PLN terus berkomitmen mendukung UMKM agar lebih inovatif dan kompetitif.
“Melalui inisiatif seperti Hub UMK, PLN tidak hanya menyediakan energi listrik yang andal, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam memberdayakan UMKM untuk bersaing di pasar nasional dan global,” kata Darmawan.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menyampaikan bahwa gedung baru Hub UMK dirancang untuk mendukung pengembangan potensi UMKM. Selain itu, gedung ini mengadopsi konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan fly ash and bottom ash (FABA), residu dari pembakaran batu bara di PLTU, sebagai material konstruksi.
“Gedung ini tidak hanya mendukung pengembangan UMKM, tetapi juga menjadi simbol komitmen PLN terhadap pembangunan berkelanjutan,” ujar Lasiran.
Hingga kini, PLN telah memiliki tujuh Hub UMK yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Maluku. Dengan inisiatif ini, PLN berharap dapat menciptakan ekosistem UMKM yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.