JAKARTA – Aksi brutal massa yang menyerang Markas Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) pada Sabtu dini hari, 30 Agustus 2025, berbuntut panjang. Polisi menetapkan satu orang sebagai tersangka atas dugaan penyerangan dan perusakan fasilitas kepolisian. Insiden ini menjadi sorotan publik setelah puluhan kendaraan hangus terbakar dan gedung Polres mengalami kerusakan signifikan akibat lemparan bom molotov serta benda keras lainnya.
“Baru penetapan satu tersangka penyerangan Mako Polres,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, kepada wartawan, Rabu (3/9/2025). Meski demikian, Dicky belum membeberkan identitas tersangka atau peran spesifik pelaku tersebut dalam aksi anarkis tersebut.
Menurut laporan, kerusuhan di Jakarta Timur ini dipicu oleh aksi massa yang berlangsung sejak Jumat malam (29/8/2025) hingga Sabtu dini hari. Massa tak hanya menyerang Polres Metro Jaktim di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, tetapi juga merusak lima polsek di wilayah Jakarta Timur, yaitu Polsek Matraman, Makasar, Ciracas, Jatinegara, dan Cipayung.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal, mengungkapkan bahwa serangan tersebut melibatkan pelemparan molotov hingga hampir 100 kali, disertai petasan dan batu. “Kebakaran agak merembet karena dilempar dengan molotov dan petasan. Molotov berkali-kali, hampir 100 kali sampai kita padamkan terus. Petasan juga, lempar batu juga,” jelas Alfian. Beruntung, kobaran api tidak sampai merusak bangunan utama Polres, meski sejumlah kendaraan operasional, termasuk mobil Dalmas, ludes terbakar.
Hingga kini, polisi masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam penyerangan, baik di Polres maupun polsek-polsek di Jakarta Timur. “Kami masih melengkapi berkas kasus ini,” tambah Dicky, menegaskan bahwa penyidikan terus berjalan untuk mengungkap dalang di balik aksi anarkis tersebut.
Kericuhan ini menjadi bagian dari gelombang demonstrasi ricuh yang terjadi di berbagai daerah sejak akhir Agustus 2025. Berdasarkan data, lebih dari 3.000 orang telah ditangkap di 15 Polda terkait aksi serupa, dengan puluhan di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Pantauan di lokasi menunjukkan sisa-sisa kerusuhan masih terlihat, dengan puing-puing kendaraan hangus dan kaca gedung yang pecah hingga lantai tiga. Meski situasi mulai kondusif, polisi tetap meningkatkan pengamanan di wilayah Jakarta Timur untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.