SELAT MALAKA – Tiga perompak di Selat Malaka berhasil diringkus prajurit TNI AL dari Pangkalan TNI AL Tanjungbalai Karimun. Para perompak diketahui sering melakukan aksi kejahatannya di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Palaksa Lanal TBK, Mayor Laut (H) P Panjaitan mengatakan ketiga perompak itu diketahui berinisial TF, WN dan MS. sedangkan dua pelaku lainnya sedang dalam pengejaran.
“Sebenarnya ada lima perompok tiga diantaranya sudah diamankan, sedangkan dua pelaku JP dan AF masih dilakukan pengejaran karena sempat melarikan diri,” katanya kepada Garuda.TV, Jumat (3/11/2023).
Panjaitan menjelaskan sebelum ditangkap petugas, para perompak awalnya diselamatkan oleh Basarnas. Pasalnya kapal yang ditumpanginya terdampar di Perairan Malaysia.
Kepada petugas, Panjaitan menjelaskan para perompak mengaku nelayan. Namun, petugas merasa curiga lantaran di kapal para perompak tidak ada satupun peralatan untuk menangkap ikan di kapalnya.
“Setelah dilakukan pengolahan data oleh Tim Siber Lanal TBK dengan mengakses data-data diduga korban melalui jejaring sosial dan lini masa para korban terindikasi tiga dari mereka sebagai pelaku kejahatan perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura,” ujarnya.
Selanjutnya, dilakukan penjemputan ke desa Pongkar untuk dilakukan pendalaman keterangan. Sementara 2 orang lainnya yakni AF dan JP saat ini masih dalam pengejaran. Dari hasil pendalaman terhadap 3 orang tersebut, diakui bahwa dalam melaksanakan aksinya di laut mereka menentukan kapal yang akan menjadi sasaran dengan menggunakan aplikasi ship info untuk mendapatkan data-data lengkap kapal termasuk kecepatan kapal.
“Ketika kapal dengan kecepatan 12 knots maka para perompak ini memanjat kapal dengan cara memakai tali panjang yang panjangnya lebih kurang 22 meter dan disimpul sesuai jarak panjat kaki, 1 orang tinggal di Boat (tekong), 1 orang pemegang tali dan 4 orang naik keatas kapal untuk mengambil spart part di kapal,” terangnya.
Dijelaskan, komplotan ini selalu merekrut warga lokal untuk ikut serta dalam aksinya, agar memudahkan dalam mencari tempat tinggal dengan tanpa menunjukkan indentitas sebenarnya. “Selain itu, para perompak ini mencuri spare part di atas kapal yang melintas di Outer Port Limit (OPL) dan sekitarnya, formasinya selalu tetap dan bisa saja saling silang berganti ketua kelompok disaat aksi yang berbeda,” ungkapnya. Saat ini terduga komplotan pelaku perompakan sedang dilaksanakan penyidikan dan proses hukum lebih lanjut.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa TNI AL akan senantiasa meningkatkan kesiapan operasional baik itu Alutsista maupun personel guna mencegah praktek kejahatan dari dan melalui laut, untuk menjamin keselamatan pengguna laut Nusantara.