JAKARTA – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut tiga, Pramono Anung dan Rano Karno berkomitmen bakal memperhatikan nasib para Guru Honorer.
Dalam sebuah pernyataan yang menarik perhatian, mereka berjanji akan meningkatkan gaji para pendidik ini, memastikan bahwa gaji mereka tidak akan lebih rendah dari Upah Minimum Regional (UMR).
Komitmen ini muncul sebagai respons terhadap keluhan yang disampaikan oleh KH Muhyidin Ishaq, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, yang menyoroti ketidakadilan yang dialami guru honorer, terutama di madrasah.
KH Muhyidin mengungkapkan keprihatinan bahwa banyak guru honorer masih mendapatkan gaji yang jauh di bawah standar yang layak, seperti yang diungkapkan dalam pernyataannya tentang gaji yang hanya mencapai Rp 1,5 juta.
Menanggapi hal ini, Pramono Anung menggarisbawahi bahwa dalam debat terakhir, dia telah menekankan pentingnya pendidikan gratis di semua jenis sekolah, baik negeri maupun swasta. Dia juga menegaskan bahwa para guru honorer, yang sebagian besar berasal dari latar belakang Nahdlatul Ulama, pantas mendapatkan penghargaan yang lebih baik.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa gaji guru honorer tidak lagi berada di kisaran 1,5 atau 2 juta, tetapi harus sesuai dengan UMR.” katanya
Dengan komitmen ini, Pramono dan Rano berharap dapat memperbaiki kondisi pendidikan di Jakarta dan memberikan tanda-tanda kehidupan bagi madrasah serta para pendidiknya, jika mereka diberikan amanah untuk memimpin.
