BOGOR — Presiden Prabowo Subianto akhirnya menanggapi desakan publik terkait tuntutan pembentukan Tim Investigasi Independen serta wacana penarikan TNI dari pengamanan sipil.
Menurutnya, beberapa usulan masyarakat layak dipertimbangkan, sementara sebagian lainnya masih menimbulkan perdebatan.
Prabowo menyebut permintaan agar dibentuk Tim Investigasi Independen untuk mengusut meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, saat demonstrasi ricuh baru-baru ini merupakan hal yang rasional.
Ia menegaskan, langkah itu bisa dibahas lebih lanjut untuk memastikan kejelasan kasus yang memicu keresahan.
“Ya, saya kira kita pelajari sebagian masuk akal, sebagian kita bisa berunding, kita bisa berdebat. Saya kira banyak yang masuk akal.”
“Banyak yang menurut saya normatif. Dan bisa kita bicarakan dengan baik,” kata Prabowo saat bertemu sejumlah media di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (6/9).
Lebih jauh, ia menilai pembentukan tim tersebut memang relevan dengan situasi terkini.
“Ya, saya kira kalau tim investigasi independen saya kira ini masuk akal. Saya kira itu masuk akal, saya kira bisa dibicarakan dan nanti kita lihat bentuknya kayak bagaimana,” lanjutnya.
Meski demikian, Prabowo menekankan tidak semua usulan bisa serta-merta dijalankan. Salah satunya terkait dorongan agar TNI tidak lagi dilibatkan dalam pengamanan sipil. Baginya, hal tersebut tidak sederhana.
“Kalau tarik TNI dari pengamanan sipil, ya saudaralah yang menilai apa ini masuk akal atau tidak, iya kan,” jelasnya.
Presiden menegaskan peran TNI tetap vital sebagai garda pertahanan rakyat. Ia mencontohkan ancaman terorisme, aksi pembakaran, hingga kerusuhan massa yang bisa mengganggu keamanan nasional.
“Ya tugasnya TNI adalah menjaga rakyat, masyarakat dari ancaman, manapun.”
“Jadi terorisme itu ancaman, membakar-bakar itu ancaman, membuat kerusuhan itu ancaman kepada rakyat. Masa tarik TNI dari pengamanan sipil? Itu menurut saya debatable,” tegasnya.***