JAKARTA – Atalia Praratya atau yang populer disapa Ibu Cinta merupakan figur perempuan nasional yang menapaki peran sebagai akademisi, aktivis sosial, dan politisi dengan rekam jejak yang kuat dan konsisten.
Lahir di Bandung pada 20 November 1973, Atalia tumbuh sebagai sosok intelektual yang seluruh jenjang pendidikannya ditempuh di Kota Kembang.
Pendidikan dasarnya hingga menengah diselesaikan di Bandung, dengan kelulusan dari SMA Negeri 5 Bandung sebagai pijakan awal karier akademiknya.
Ia meraih diploma D-3 Perpajakan dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran pada 1996 sebelum melanjutkan studi sarjana Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan yang diselesaikan pada 1997.
Gelar magister Ilmu Komunikasi diraih dari Universitas Pasundan dengan predikat mahasiswa terbaik dan IPK 3,67 yang menegaskan kapasitas akademiknya.
Puncak prestasi akademik Atalia tercapai saat ia lulus doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran pada 2022 dengan predikat cumlaude dan IPK sempurna 4,00.
Selain mengajar sebagai dosen tetap di sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Widyatama, Atalia juga aktif menulis buku dan karya ilmiah bertema kepemimpinan perempuan serta komunikasi digital.
Di ranah profesional, ia menjabat Komisaris PT Urbane Indonesia sejak 2013 dan terlibat aktif dalam berbagai program pengembangan sosial.
Perannya di organisasi masyarakat terbilang luas, mulai dari Ketua TP PKK Jawa Barat, Ketua Dekranasda Kota Bandung, Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat, hingga penggagas program Sekolah Perempuan.
Langkah politik Atalia menguat pada Pemilu 2024 saat maju sebagai calon legislatif Partai Golkar dari Dapil Jawa Barat I dan meraih sekitar 234.000 suara sebagai perolehan tertinggi.
Hasil tersebut mengantarkannya menjadi Anggota DPR RI Komisi VIII yang membidangi urusan agama, sosial, serta pemberdayaan perempuan dan anak.
Atalia juga dikenal aktif dalam aksi kemanusiaan, termasuk keterlibatan langsung dalam penanganan bencana gempa Cianjur pada 2022.
Dalam kehidupan keluarga, Atalia menikah dengan Ridwan Kamil pada 7 Desember 1996 dan kerap dipersepsikan publik sebagai pasangan inspiratif.
Pasangan ini dikaruniai dua anak kandung, Emmeril Kahn Mumtaz yang wafat pada 2022 dan Camillia Laetitia Azzahra, serta seorang anak angkat bernama Arkana Aidan Misbach.
Duka mendalam atas kepergian Eril menjadi fase emosional penting yang turut membentuk sisi kemanusiaan Atalia di mata publik.
Memasuki Desember 2025, perhatian publik kembali tertuju pada Atalia setelah terdaftar gugatan cerai yang ia ajukan ke Pengadilan Agama Bandung.
Sidang perdana perceraian tersebut dijadwalkan berlangsung tertutup dan menandai potensi berakhirnya pernikahan yang telah berjalan hampir 29 tahun.
Latar belakang gugatan disebut berkaitan dengan isu personal yang sebelumnya beredar di ruang publik, meski belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak.
Atalia juga disebut melakukan penyesuaian aktivitas media sosial dengan menghapus sejumlah unggahan kebersamaan, yang memicu spekulasi luas.
Di tengah dinamika personal dan sorotan publik, Atalia Praratya tetap dipandang sebagai figur perempuan berpengaruh yang konsisten memperjuangkan pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan kesejahteraan sosial.***