Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Ia juga menekankan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui ribuan dapur yang tersebar di berbagai daerah.
Dalam pidatonya pada Sidang Senat Terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Bandung, Presiden menegaskan bahwa MBG merupakan langkah nyata yang terbukti berdampak, meskipun sempat mendapat kritik dari sejumlah pihak. Program ini saat ini melibatkan lebih dari 12 ribu dapur, masing-masing mempekerjakan sekitar 50 orang dan terhubung dengan jaringan pemasok pangan lokal.
Keberhasilan MBG juga mendapat apresiasi dari dunia internasional. Salah satunya datang dari Rockefeller Institute yang menyebut Indonesia sebagai salah satu negara terdepan dalam penyediaan pangan untuk anak.
Terkait laporan insiden keracunan makanan, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa kasus tersebut disebabkan oleh kesalahan teknis. Sebagai langkah perbaikan, 106 Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) ditutup sementara untuk evaluasi.
Pemerintah menargetkan MBG dapat menjangkau 60 hingga 70 juta penerima manfaat pada akhir tahun, sambil terus meningkatkan standar kebersihan dapur serta memberikan edukasi higienitas kepada siswa guna mencapai target zero error.
Caption | Admin: Farraa