JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengaku belum mengeluarkan izin pakai penggunaan darurat (EUA) vaksin produksi Sinovac di Indonesia. Pihaknya masih menunggu kelengkapan data dari tim peneliti uji klinis fase III vaksin Sinovac yang berada di Bandung.
“EUA belum, pastinya kami upayakan secepatnya setelah menerima data lengkap. Agar penyuntikan dapat segera diberikan,” kata Jubir Vaksin dari BPOM Lucia Andalusia seperti yang dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (5/1/2021).
Dikesempatan yang berbeda, Manajer Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad Eddy Fadlyana menjanjikan pihaknya mengirim laporan interim uji klinis fase III ke BPOM pada 8 Januari 2021. Selanjutnya, kata dia, BPOM lah yang akan mengumumkan hasilnya, termasuk kajian keampuhan atau efikasi dan keamanan vaksin Covid-19.
“[Diumumkan] tanggal 15 Januari oleh BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan],” kata Eddy.
Sementara itu, meski belum mengantongi izin pengunaan darurat dari BPOM, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan proses vaksinasi Covid-19 akan berjalan mulai Rabu 13 Januari mendatang. Dalam program vaksinasi Covid-19, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang akan disuntik.
“Penyuntikan pertama akan dilakukan pada Rabu depan (13/1), di Jakarta, oleh Bapak Presiden,” tutupnya.
Untuk diketahui, pemerintah akan menggelar proses vaksinasi perdana pada tanggal 13 Januari mendatang. dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berserta para menteri Kabinet Indonesia Maju akan divaksin dan disiarkan secara langsung.
Proses vaksinasi tahan perdana juga memprioritaskan tenaga kesehatan.