JAKARTA – Qatar menuntut permintaan maaf resmi dari Israel atas serangan di Doha sebelum melanjutkan peran mediasi dalam perundingan damai Gaza, menurut laporan Axios yang mengutip sumber terpercaya. Serangan Israel pada 9 September 2025 menargetkan sebuah gedung di kawasan permukiman Doha, tempat delegasi Hamas tengah membahas usulan gencatan senjata AS.
Serangan itu menewaskan seorang perwira Pasukan Keamanan Dalam Negeri Qatar serta melukai beberapa personel keamanan dan warga sipil, kata Kementerian Dalam Negeri Qatar, dilansir dari Sputnik, Minggu (21/9/2025).
Axios juga melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui telah salah menilai dampak krisis akibat serangan tersebut, sebagaimana disampaikan seorang pejabat senior Israel. Tuntutan Qatar ini dapat memengaruhi kelanjutan upaya damai di Gaza.




