Jateng menjadi medan pertarungan paling sengit dalam Pilkada Serentak 2024, di mana dua pasangan calon bersaing memperebutkan kursi gubernur. Pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen didukung oleh koalisi 9 partai yang merepresentasikan KIM Plus, sementara pasangan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi diusung oleh PDI Perjuangan. Kedua kubu mengusung kekuatan besar yang siap mengubah peta politik di provinsi yang selama ini dikenal sebagai Kandang Banteng.
Kontestasi ini tak lepas dari perhatian tokoh-tokoh nasional yang turun langsung menggalang dukungan. Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, berkampanye di Semarang dan direncanakan tampil di Solo untuk mendukung pasangan Andika – Hendrar. Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan melalui video untuk pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin, disertai aksi mantan presiden Joko Widodo yang terjun ke Banyumas dan Tegal guna menggalang simpati pemilih.
Jawa Tengah sendiri telah lama dikenal sebagai basis kekuatan PDI Perjuangan, menduduki peringkat teratas dalam perolehan suara dan kursi di DPR RI serta DPRD Jawa Tengah. Namun, dominasi ini mulai digoyang pada Pemilu 2024, di mana perolehan kursi PDI Perjuangan di DPRD turun dari 42 kursi pada 2019 menjadi 33 kursi. Sebaliknya, Gerindra dan Golkar mencatatkan peningkatan signifikan, masing-masing dari 13 menjadi 17 kursi.
Pukulan lain bagi PDI Perjuangan terjadi dalam Pilpres 2024, ketika pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang mereka usung kalah dari pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang didukung oleh KIM di markas Kandang Banteng itu.
Jika menilik sejarah, dalam tiga kali Pilkada sejak 2008, PDI Perjuangan selalu berhasil memenangkan kontestasi, mulai dari Bibit Waluyo hingga dua periode kemenangan Ganjar Pranowo. Namun, pertanyaannya kini, apakah PDI Perjuangan dapat mempertahankan dominasinya di tengah perubahan peta politik yang dinamis?
Rilis terbaru dari Indikator Politik Indonesia memberikan gambaran jelas peta elektoral menjelang pemungutan suara Pilgub Jawa Tengah pada 27 November 2024. Survei yang dilakukan pada 7-13 November 2024 ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan penting: siapa yang berpeluang besar memenangkan Pilgub Jawa Tengah, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi preferensi politik para pemilih?
Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dan masyarakat dalam memantau dinamika politik dan mengambil keputusan terkait Pilgub Jawa Tengah 2024.