JAKARTA – Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengungkapkan berbagai pembahasan penting dalam rapat bersama Presiden Prabowo Subianto dan Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi.
Pertemuan yang berlangsung pada Senin malam di Istana Kepresidenan ini menyoroti proyek-proyek strategis yang akan dikembangkan dalam sektor hilirisasi, mencakup mineral, batu bara, hasil pertanian, serta komoditas laut seperti rumput laut.
Dalam keterangannya, Rosan menjelaskan bahwa setiap proyek akan dievaluasi dari berbagai aspek, termasuk dampaknya terhadap penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan ekspor, serta pengurangan ketergantungan pada impor.
“Kita melihat, proyek-proyek ini dampaknya bagaimana dari segi penciptaan lapangan pekerjaan, ekspor, serta penurunan impor. Selain itu, kita juga menilai kesiapan pendanaan agar proyek ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Rosan.
Salah satu aspek utama dalam diskusi tersebut adalah mekanisme pendanaan proyek melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Lembaga ini diharapkan mampu menyalurkan investasi secara transparan dan berbasis kajian mendalam.
Menurut Rosan, setiap proyek yang masuk dalam daftar prioritas akan melalui proses due diligence ketat oleh Kementerian Investasi, serta tinjauan dari komite investasi dan komite audit Danantara.
“Kita ingin memastikan bahwa investasi ini memberikan return yang baik dan acceptable, serta sejalan dengan visi industrialisasi yang berkelanjutan. Karena itu, setiap langkah akan dilakukan dengan prosedur yang tepat,” tegasnya.
Ke depan, pemerintah melalui kementerian terkait akan kembali membahas secara rinci rencana implementasi proyek-proyek ini sebelum dieksekusi.
Dengan strategi ini, pemerintah menargetkan agar investasi yang masuk tidak hanya berdampak pada pertumbuhan industri nasional, tetapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja yang luas serta memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di masa mendatang.***