Pabrik sepatu Bata di Purwakarta telah beroperasi selama 30 tahun, namun pada tanggal 30 April 2024, manajemen memutuskan untuk menutupnya. Keputusan ini diambil karena permintaan produk sepatu Bata di Indonesia terus menurun.
Pabrik yang dibangun pada tahun 1994 ini mengalami penurunan penjualan neto sebesar 5,26% year on year (YoY) pada tahun 2023, dibandingkan dengan tahun 2022. Selain itu, rugi bersih juga meningkat sebesar 79,65% YoY menjadi Rp 190,29 miliar pada tahun 2023.
Corporate Secretary Sepatu Bata TBK, Hatta Tutuko, menjelaskan bahwa kapasitas produksi pabrik melebihi kebutuhan yang dapat diperoleh dari pemasok lokal di Indonesia. “Permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang diproduksi di Pabrik Purwakarta terus menurun, dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa dipenuhi secara berkelanjutan oleh pemasok lokal di Indonesia,” tulis Hatta dalam pernyataannya.
Manajemen telah berusaha mengatasi kerugian selama empat tahun terakhir, tetapi tantangan yang dihadapi semakin besar akibat perubahan perilaku konsumen yang cepat, terutama sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
Dengan penutupan ini, Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta. Ratusan karyawan juga terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan pabrik ini.
Dalam video yang tersebar luas, terlihat para pekerja berbondong-bondong meninggalkan pabrik sambil mengucapkan perpisahan kepada tempat kerja mereka.
“Selamat tinggal Bata. Selamat tinggal Bata,” ungkap sang perekam video, merangkum perasaan para pekerja yang terpaksa harus mengakhiri hubungan kerja mereka dengan perusahaan.