JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Rusia tengah mempertimbangkan kerja sama strategis dalam pengembangan proyek energi nuklir terbarukan serta modernisasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Langkah ini menandai upaya kedua negara untuk memperdalam kolaborasi di sektor energi, yang dinilai krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan transisi energi global.
Dalam pertemuan, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, bersama Wakil Menteri Energi Roman Marshavin dengan pejabat pemerintah dan perusahaan energi Indonesia di Jakarta pada Selasa kemarin.
Pertemuan tersebut membahas berbagai peluang kerja sama, termasuk di bidang industri minyak, gas, dan energi terbarukan.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Energi Rusia yang dikutip melalui akun Telegram mereka, proyek-proyek potensial yang sedang dipertimbangkan meliputi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), pengembangan energi surya, serta modernisasi infrastruktur PLTA di Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan Rusia siap menyediakan teknologi dan peralatan mutakhir untuk mendukung proyek-proyek ini,” tegas pernyataan tersebut, seperti dilaporkan oleh Sputnik pada Rabu (26/2/2025).
Selain itu, kedua pihak juga membahas secara terpisah mengenai standarisasi dan transfer teknologi. Hal ini menunjukkan komitmen Rusia untuk tidak hanya berinvestasi secara finansial, tetapi juga membangun kapasitas teknologi Indonesia dalam jangka panjang.
Kunjungan Shoigu dan Sambutan Hangat dari Presiden Prabowo
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Sergei Shoigu diterima oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Merdeka. Pertemuan ini tidak hanya membahas kerja sama energi, tetapi juga mempererat hubungan bilateral di bidang keamanan dan pertahanan.
Presiden Prabowo menyampaikan salam hangat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui Shoigu.
“Bagaimana kabar sahabat saya, Presiden Putin? Sehat?” tanya Prabowo.
Shoigu pun membalas dengan menyampaikan salam hormat dari Putin serta menyerahkan surat pribadi dari pemimpin Rusia tersebut.
“Beliau dalam keadaan baik. Presiden Putin meminta saya untuk menyampaikan salam hormat kepada Yang Mulia, dan lebih dari itu, saya membawa surat pribadi dari beliau untuk Anda,” ujar Shoigu.
Komitmen Bilateral yang Kuat
Kunjungan Shoigu ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, terutama energi, keamanan, dan pertahanan. Prabowo dan Shoigu juga bertukar pandangan mengenai isu-isu strategis global serta peluang peningkatan hubungan bilateral.
Kerja sama energi antara Indonesia dan Rusia bukanlah hal baru. Sebelumnya, kedua negara telah menjalin kolaborasi di sektor migas, termasuk eksplorasi dan produksi. Namun, fokus pada energi nuklir dan terbarukan menandai babak baru dalam hubungan bilateral, seiring dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target net-zero emission.
Prospek dan Tantangan
Meskipun potensi kerja sama ini menjanjikan, beberapa tantangan perlu diantisipasi, seperti regulasi, keamanan nuklir, serta penerimaan publik terhadap proyek energi nuklir di Indonesia. Namun, dengan dukungan teknologi dan pengalaman Rusia di bidang energi nuklir, proyek ini bisa menjadi langkah besar bagi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi nasional yang berkelanjutan.
Dengan komitmen yang kuat dari kedua pihak, kerja sama ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi stabilitas energi global.




