JATIM – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) bergerak cepat dengan membentuk empat tim khusus untuk memburu para pelaku pembacokan yang terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura.
Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto, mengatakan bahwa pihaknya telah memobilisasi sejumlah tim untuk menangani insiden tersebut. “Kami telah mengerahkan empat tim yang fokus menangani peristiwa ini,” ujar Imam Sugianto kepada wartawan pada Selasa (19/11/2024).
Imam juga menambahkan, pihak kepolisian telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk tim pemenangan pasangan calon yang tengah berkontestasi di daerah tersebut. “Kami melakukan konsolidasi terutama dengan tim pemenangan yang ada,” tambahnya.
Terkait perkembangan penyidikan, Kapolda Jatim mengungkapkan bahwa satu orang tersangka yang diduga terlibat dalam pembacokan tersebut telah berhasil diamankan. “Kami telah menangkap satu orang berinisial FS. Semoga dengan penangkapan ini, kami dapat mengembangkan kasus ini dan segera menangkap tersangka lainnya,” ungkapnya.
Saat ini, tim kepolisian masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap semua pihak yang terlibat dalam peristiwa berdarah itu. Kapolda memastikan bahwa pihaknya, bersama dengan TNI dan stakeholder terkait, akan terus mengejar para pelaku hingga mereka dapat ditangkap. “Kami pastikan tidak ada pelaku yang lolos. Semua akan kami kejar,” tegas Imam Sugianto.
Sebelumnya, peristiwa pembacokan yang terjadi pada Minggu, 17 November 2024, menghebohkan warga Sampang, Madura. Seorang pria berkopiah putih menjadi korban kekerasan sekelompok orang. Insiden tersebut terjadi di Kecamatan Ketapang, Sampang, dan video amatir yang merekam detik-detik pembacokan menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, korban terlihat tersungkur di tanah dengan darah mengucur dari tubuhnya, mengenakan sarung dan kopiah putih.
Salah satu video yang paling mengerikan menunjukkan detik-detik eksekusi terhadap korban, yang dilakukan oleh sejumlah pria bersenjatakan celurit. Kejadian ini membuat warga setempat terkejut dan khawatir akan ancaman serupa di masa depan.
Polda Jatim berjanji untuk segera menyelesaikan kasus ini dan membawa semua pelaku ke tangan hukum.