BOGOR – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak Sabtu petang, 9 Agustus 2025, memicu banjir besar yang menerjang puluhan rumah dan Pondok Pesantren Arafah di Bojong Gede, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tragedi ini menyebabkan seorang santri terluka parah akibat terseret arus deras dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif.
Peristiwa banjir yang terjadi di Jalan Kampung Sawah Indah ini membuat warga setempat terkejut. Ketinggian air dilaporkan mencapai setinggi pinggang hingga dagu orang dewasa, jauh lebih parah dibandingkan banjir-banjir sebelumnya di kawasan tersebut. Afriyansyah, seorang warga, mengungkapkan keterkejutannya atas skala banjir kali ini. “Biasanya memang sering banjir, tapi tak menyangka bisa setinggi dagu orang dewasa,” ujarnya pada Sabtu malam, 9 Agustus 2025.
Banjir tersebut terjadi akibat luapan air yang tak terkendali setelah hujan deras mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya.
Puluhan rumah di sekitar pesantren ikut terendam, memaksa warga dan santri mengungsi ke masjid serta lokasi lain yang lebih aman. Salah seorang santri menjadi korban ketika berusaha menyelamatkan diri dari derasnya arus air. Korban yang terseret banjir langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Hingga malam hari, genangan air belum sepenuhnya surut, meninggalkan warga dalam kondisi sulit. Wilayah Bojong Gede dikenal sebagai kawasan rawan banjir, terutama saat musim hujan tiba.
Warga setempat mendesak pemerintah daerah untuk segera menerapkan langkah mitigasi bencana yang efektif guna mencegah kejadian serupa di masa depan. “Kami berharap ada solusi nyata, ini sudah jadi langganan setiap hujan deras,” tambah Afriyansyah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor kini tengah melakukan asesmen dan koordinasi untuk membantu warga terdampak.
Banjir ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan sistem drainase dan tata ruang yang lebih baik di wilayah rawan bencana.