Kabar baik datang dari kawasan Savana Bromo, yang sebelumnya hanyalah “tanah hitam” dengan abu bekas kebakaran yang beterbangan ditiup angin. Kini, langit biru cerah tampak bersinar di latar belakang, mengkontraskan dengan pemandangan savana yang mulai hijau di sana-sini. Pemulihan kawasan ini menjadi sorotan setelah sebuah video viral berdurasi 22 detik diunggah di TikTok.
Pengguna TikTok @moment.story7 membagikan video tersebut dengan tulisan, “Savana Bromo sudah mulai hijau, guys.” Rekaman tersebut menyuguhkan pemandangan memukau dari savana Bromo yang mulai pulih.
Kabar pemulihan savana Bromo ini juga membawa harapan untuk Gunung Lawu, yang wilayahnya juga terkena dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah seorang warganet menyatakan, “Bromo sudah sembuh, sementara Gunung Lawu dan gunung lainnya masih dalam kondisi sulit.”
Warganet lainnya menambahkan, “Semoga edelweisnya bisa tumbuh lagi.” Sementara beberapa yang lain berharap, “Semoga tidak ada lagi insiden serupa, karena setelah ini pasti masih banyak orang yang akan mengunjungi kawasan tersebut.”
Dalam konteks ini, seseorang menyarankan, “Janji jangan foto prewedding yang aneh-aneh lagi,” dengan harapan agar kebakaran seperti yang terjadi di Bromo tidak terulang.
Kebakaran ini diduga terjadi karena penggunaan flare dalam sesi foto prewedding dan merusak luas lahan seluas 989 hektare di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Menteri LHK, Siti Nurbaya, menjelaskan bahwa area yang terdampak karhutla di Bromo adalah medan yang beragam, dan pihaknya saat ini sedang mencari cara efektif untuk memulihkan ekosistem di kawasan tersebut. “Kami masih mempelajari bagaimana pemulihan itu dilakukan dengan intervensi dan suksesi alami,” katanya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga melibatkan tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya dalam upaya mengembalikan ekosistem di kawasan yang terkena dampak.
“Bagaimana mengembalikan nilai-nilai ekosistemnya itu sedang diteliti oleh ahli-ahli dari IPB University, Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya. Jadi, ada banyak aspek yang harus kita bangun kembali untuk wilayah yang dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,” jelas Menteri Siti Nurbaya.
Dia juga mengajak pihak-pihak lain, seperti Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), untuk bersama-sama berkontribusi dalam pemulihan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang memiliki peran strategis dan dikenal secara nasional maupun internasional.