JAKARTA – Sektor ekonomi kreatif Indonesia serap 26,5 juta tenaga kerja, melampaui target.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya sebut industri kreatif jadi kontributor utama ekonomi nasional.
“Tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif kini mencapai sekitar 26,5 juta orang, melebihi target 25,55 juta tahun ini.”
“Investasi juga sudah menyentuh 66 persen dari target 2025, dan ekspor hampir mencapai 50 persen,” kata Teuku Riefky Harsya, Kamis (23/10/2025).
Investasi di sektor kreatif capai 66 persen, sedangkan ekspor produk mendekati 50 persen sasaran.
Pemerintah fokus memperkuat ekosistem kreatif melalui kolaborasi lintas sektor, mendorong pertumbuhan inklusif.
“Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan ini tidak hanya kuat di angka, tetapi juga berkelanjutan dan inklusif.”
“Kepala daerah kini mulai melihat ekonomi kreatif sebagai mesin ekonomi baru di wilayahnya,” kata Riefky.
Fesyen, kuliner, dan kriya tetap jadi pilar utama dalam ekspor dan serapan tenaga kerja nasional.
Saat ini 28 provinsi dan 81 kabupaten/kota membentuk Dinas Ekonomi Kreatif untuk perkuat sektor daerah.
Pembentukan dinas ini diharapkan buka lapangan kerja baru dan tingkatkan kesejahteraan lokal masyarakat.
Ketua Dewan Penasihat KADIN Hashim S. Djojohadikusumo soroti peran talenta muda di industri digital.
“Saya melihat potensi ekonomi kreatif luar biasa, terutama dari anak-anak muda kita di Yogyakarta, Bandung, dan daerah lain. Mereka sangat kreatif dan brilian di bidang animasi dan gim,” ujar Hashim.
Dukungan pemerintah dan swasta penting agar kreativitas generasi muda jadi kekuatan ekspor baru.***




