Live Program UHF Digital

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying

DEPOK – Seorang siswa berkebutuhan khusus berinisial R di Depok diduga mengalami bullying yang berdampak serius. Korban sering kali menjadi sasaran ejekan dan perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, puncaksiswa berkebutuhan khusus dari perlakuan tersebut terjadi pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di mana korban diduga dilempar batu oleh salah satu teman sekelasnya.

Ayah R, F mengatakan bullying yang dialami anaknya sudah berlangsung cukup lama. R, meskipun memiliki kebutuhan khusus, mampu mengikuti pelajaran dengan baik.

“Dia bisa beradaptasi dan belajar seperti siswa lainnya, tapi saat ditantang, dia sulit untuk tidak bereaksi,”katanya kepada wartawan melalui keterangan tertulis.

Kejadian yang terjadi pada upacara tersebut membuat R merasa sangat frustrasi. Dalam keadaan marah, ia akhirnya merusak kaca sekolah, yang menyebabkan luka serius pada tangannya. “Dia mungkin ingin membalas, tetapi tidak tahu bagaimana. Akhirnya, tindakan itu justru melukainya.”

Akibatnya R harus menjalani operasi untuk menyambungkan urat jarinya yang putus akibat tindakan tersebut. F mengekspresikan keprihatinan terhadap cara sekolah menangani situasi ini, merasa bahwa pihak sekolah menormalisasi perilaku bullying dengan menganggapnya sebagai “bercandaan.” Menurutnya, seharusnya sekolah memberikan perhatian lebih kepada siswa berkebutuhan khusus.

“Saya belum berniat membawa masalah ini ke jalur hukum. Saya hanya berharap sekolah bisa lebih bertanggung jawab terhadap keselamatan anak-anak, terutama yang berkebutuhan khusus.” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Cimanggis, Kompol Tatang Targana mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan resmi dari keluarga R. Meski dikatakan telah terjadi kesepakatan damai antara kedua belah pihak.

Sampai saat ini, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden ini, meskipun F telah mencoba mengonfirmasi kejadian tersebut. Situasi ini menunjukkan perlunya perhatian lebih besar dari semua pihak, termasuk sekolah dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *