JAKARTA — Skotlandia memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya sejak 1998 setelah meraih kemenangan dramatis 4-2 atas Denmark di Hampden Park, Selasa malam (18/11/2025) waktu setempat. Dua gol pada masa tambahan waktu dari Kieran Tierney dan Kenny McLean menjadi penentu dalam laga penuh emosi yang membuat publik Glasgow berpesta.
Skotlandia sempat unggul lebih dulu lewat gol spektakuler Scott McTominay pada menit ketiga, namun Denmark yang hanya membutuhkan hasil imbang untuk memuncaki Grup C dan lolos otomatis, terus memberi tekanan. Rasmus Højlund menyamakan kedudukan lewat penalti pada menit ke-57 setelah pelanggaran Andy Robertson terhadap Gustav Isaksen dinyatakan terjadi di dalam kotak penalti usai tinjauan VAR.
Meski Denmark harus bermain dengan 10 orang setelah Rasmus Kristensen menerima kartu kuning kedua karena pelanggaran terhadap John McGinn, mereka tetap mendominasi permainan. Bahkan, Patrick Dorgu sempat menyamakan skor menjadi 2-2 pada menit ke-81 setelah Skotlandia sempat kembali unggul melalui Lawrence Shankland.
Namun, drama sesungguhnya terjadi pada masa tambahan waktu. Tierney, yang hendak digantikan, mencetak gol spektakuler dengan kaki kiri pada menit ke-90+3, melewati Kasper Schmeichel yang sudah menjatuhkan diri. Tak lama berselang, McLean memastikan kemenangan dengan tembakan dari garis tengah ke gawang kosong, memanfaatkan posisi Schmeichel yang jauh meninggalkan sarangnya.
“Itulah inti dari skuad ini. Jangan pernah menyerah. Kami terus berjuang sampai akhir dan menjadi salah satu pertandingan paling gila,” ujar kapten Andy Robertson, dikutip dari Reuters. “Kami telah berjuang keras untuk negara ini, tapi saya yakin itu sepadan. Kami akan ke Piala Dunia.”
Denmark yang sebelumnya berada di posisi aman, harus puas melaju ke babak playoff setelah hanya mengumpulkan satu poin dari dua laga terakhir, termasuk hasil imbang melawan Belarus.
John McGinn menyampaikan komentarnya dengan gaya khas, “Jujur saja, saya pikir kami cukup payah, tapi siapa peduli?”
Manajer Steve Clarke mengungkapkan keyakinannya sejak pagi hari jelang laga. “Saya bangun pagi ini, dan sebagai seorang manajer, biasanya Anda bangun dengan perasaan tegang di perut,” katanya. “Saya tidak merasakannya pagi ini dan saya berpikir, ‘Wah, aneh sekali’. Saya pikir ada yang salah dengan diri saya! Tapi itu karena saya sangat percaya pada pemain saya.”
Kemenangan ini menandai akhir penantian panjang Skotlandia untuk kembali ke panggung tertinggi sepak bola dunia, setelah terakhir kali tampil di Piala Dunia Prancis 1998. Dengan lolosnya mereka ke turnamen yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Pasukan Tartan kini bersiap menulis babak baru dalam sejarah sepak bola mereka.