JAKARTA – Pesawat ruang angkasa Starship milik SpaceX dilaporkan hilang saat uji terbang ketujuh pada Kamis, 16 Januari 2025. Wahana yang dirancang untuk mengorbit Bumi dan mendarat di Samudra Hindia ini kehilangan kontak hanya beberapa menit setelah lepas landas dari fasilitas Starbase di Texas Selatan.
“Starship mengalami pembongkaran cepat yang tidak terjadwal selama pembakaran saat naik,” ujar SpaceX melalui media sosialnya. Manajer Senior SpaceX, Kate Tice, mengonfirmasi kehilangan kontak pada pukul 16.49 waktu setempat, menegaskan bahwa pesawat tersebut kemungkinan besar telah hilang.
Starship lepas landas pada pukul 16.37 waktu setempat, dipandu oleh pendorong roket Super Heavy yang menghidupkan 33 mesin. Setelah pendorong terpisah, Super Heavy berhasil mendarat kembali di lokasi peluncuran, sementara Starship mulai terbang dengan mesinnya sendiri, berupaya mencapai kecepatan orbit Bumi.
Namun, sekitar 17 menit setelah lepas landas, wahana ini berhenti mengirimkan data telemetri. Dugaan awal menunjukkan adanya kerusakan serius pada Starship, dengan kemungkinan besar terjadi ledakan. Pihak SpaceX menyebut kejadian ini sebagai “rapid unscheduled disassembly” atau pembongkaran cepat tak terjadwal, yang sering diartikan sebagai ledakan pada uji coba roket mereka.
Serpihan pesawat yang diduga bagian dari Starship terlihat jatuh di wilayah Karibia, sesuai dengan laporan situs pelacakan pesawat Flightradar24. Meski demikian, SpaceX tetap berkomitmen untuk menganalisis data uji terbang ini untuk memperbaiki dan meningkatkan keandalan wahana antariksa mereka.
Dan Huot, Manajer Komunikasi SpaceX, menyatakan bahwa tim mereka akan menyelidiki penyebab kegagalan ini dan melanjutkan eksperimen untuk mengembangkan Starship lebih lanjut. “Ingat, ini adalah uji coba wahana eksperimental,” katanya, menegaskan bahwa kegagalan merupakan bagian dari proses pengembangan teknologi luar angkasa.