Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), bagian dari Pelindo Group, mencatat pencapaian gemilang dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 647 miliar (audited) sepanjang 2023, atau 128,38 persen dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2023. Pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya SPJM dalam memperkuat layanan melalui standarisasi proses bisnis dan pelayanan di pelabuhan.
Pelindo Jasa Maritim, salah satu dari empat subholding Pelindo, memiliki visi untuk menjadi pemimpin jasa kemaritiman yang terintegrasi dan berkelas dunia. Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan di bidang marine, peralatan pelabuhan, jasa galangan, pengerukan, dan jasa utilitas pelabuhan lainnya.
“Sebagai bagian integral dari Pelindo, SPJM berhasil mempertahankan profitabilitas dan mencapai laba yang signifikan di tahun 2023. Sejak dibentuk pasca merger Pelindo, kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan setiap tahunnya,” ujar Arief Prabowo, Direktur Utama Pelindo Jasa Maritim.
Arief menambahkan, “Pada tahun 2023, pendapatan usaha SPJM tumbuh 104,98 persen dari anggaran yang ditetapkan.”
Kontribusi laba ini berasal dari berbagai jasa yang ditawarkan oleh SPJM, dengan tiga layanan utama yang mendominasi, yakni layanan penundaan kapal yang mencapai 150,70 persen dari anggaran, layanan listrik yang mencapai 103,16 persen dari target anggaran, serta layanan fuel surcharge. Dua anak perusahaan SPJM, JAI dan PMS, juga memberikan kontribusi signifikan.
“Kami berharap terus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peran kami sebagai penyedia jasa di sektor kemaritiman, khususnya dalam layanan kapal, peralatan pelabuhan, dan jasa utilitas, yang semuanya diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelabuhan di Indonesia,” lanjut Arief.
Kinerja Operasional yang Meningkat
Pertumbuhan kinerja keuangan SPJM sejalan dengan peningkatan kinerja operasional yang juga menunjukkan tren positif. Pemanduan kapal mencapai 625.012 gerakan, meningkat 4,04 persen secara tahunan (YoY). Penundaan kapal meningkat 30,58 persen YoY, mencapai 4,97 miliar GT-Jam. Distribusi BBM meningkat 25,61 persen YoY, melampaui target RKAP 2023 dengan capaian 101,98 persen atau 49.686 KL. Distribusi gas mencapai 103,53 persen dari RKAP 2023 atau meningkat 49,86 persen YoY, dengan total 13.188.848 MMBTU.
Kinerja distribusi air bersih juga menunjukkan peningkatan, mencapai 893.883 ton atau naik 15,98 persen dari tahun sebelumnya. Layanan listrik mencapai 177.961.668 KWH, meningkat 12,88 persen secara YoY. Kinerja peralatan juga menunjukkan performa yang positif dengan availabilitas atau kesiapan peralatan meningkat 0,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian ini menunjukkan efektivitas pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan. Dukungan teknologi terbaru, seperti platform Phinnisi, yang merupakan sistem operasi layanan kapal end-to-end, berhasil memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi biaya dan waktu pelayanan, serta mendukung tercapainya tujuan National Logistic Ecosystem (NLE).
Dengan menjaga availabilitas peralatan, pelabuhan dapat berperan penuh dalam menurunkan port stay (waktu menunggu kapal di pelabuhan) dan cargo stay (waktu yang dibutuhkan muatan di pelabuhan). Dua aspek ini sangat berkontribusi pada performa logistik nasional dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi bangsa.