iPhone baru-baru ini kehilangan dominasinya sebagai pemimpin pasar smartphone global, posisi yang telah dipegangnya sejak Desember tahun lalu, tergeser oleh Samsung karena penurunan penjualan iPhone.
Laporan dari firma riset pasar IDC menunjukkan bahwa penjualan iPhone turun sekitar 10% pada kuartal pertama tahun 2024, dengan total pengapalan mencapai 50,1 juta unit, turun dari 55,4 juta unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini membuat Apple turun ke peringkat kedua dengan pangsa pasar 17,3%.
Samsung, di sisi lain, berhasil merebut kembali posisi teratas dengan pangsa pasar 20,8% setelah mengapalkan lebih dari 60 juta unit ponsel pada tiga bulan pertama tahun 2024, didorong oleh peluncuran sukses Galaxy S24 series awal tahun. Menurut data dari Counterpoint, penjualan Galaxy S24 series melonjak 8% dibandingkan dengan seri sebelumnya, Galaxy S23, dalam tiga minggu pertama setelah peluncurannya.
Di peringkat ketiga, Xiaomi memegang 14,1% pangsa pasar. Namun, vendor ponsel Cina yang menarik perhatian adalah Transsion, dengan peningkatan pengapalan hampir 85% pada kuartal pertama tahun 2024.
Secara umum, pasar smartphone global menunjukkan tanda pemulihan yang kuat dari penurunan dua tahun terakhir, dengan total 289,4 juta unit ponsel dikapalkan pada kuartal pertama tahun 2024, naik 7,8% dari tahun sebelumnya.
Nabila Popal, Research Director di IDC, mengutip dari Bloomberg, menegaskan, “Pasar smartphone mulai bangkit dari turbulensi dua tahun terakhir dengan menjadi lebih kuat dan beradaptasi.”
“Meskipun dua pemain teratas mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal pertama, Samsung tampaknya berada dalam posisi yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” lanjutnya.
Harga jual rata-rata smartphone juga meningkat, seiring dengan kecenderungan konsumen untuk memilih ponsel premium yang lebih mahal yang akan digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama.
Di sisi lain, Apple tampaknya mengalami peningkatan penjualan pada seri iPhone 15 Pro dibandingkan dengan varian reguler, yang dapat meningkatkan pendapatan per unit. Namun, Apple menghadapi tantangan dalam menjual iPhone di Cina, dipengaruhi oleh persaingan dari Huawei dan kondisi ekonomi yang melemah, memaksa perusahaan untuk beberapa kali memangkas harga iPhone di negara tersebut.