SUMUT – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengunjungi lokasi pengungsian korban banjir dan longsor di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Jumat (5/12/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran serta mempercepat proses pemulihan pascabencana.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sumut sejak akhir November 2025 telah menelan korban jiwa. Data BNPB hingga Kamis (4/12/2025) malam mencatat 11 orang meninggal dunia dan 12.087 warga terpaksa mengungsi.
Salah satu posko pengungsian terbesar berada di Kantor Camat Hinai, Kabupaten Langkat, yang menampung sekitar 6.300 jiwa. Di lokasi tersebut, Suharyanto menyapa para pengungsi dan menyampaikan duka cita mendalam.
“Saya hadir di sini pertama mengucapkan belasungkawa, turut merasakan kesedihan Bapak/Ibu sekalian, mudah-mudahan kondisi ini segera berlalu,” ujar Suharyanto saat memberikan arahan di posko tersebut, Sabtu (6/12/2025).
Suharyanto memastikan perbaikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir susulan di Langkat sedang dikebut. “Saat ini tanggul yang jebol sedang dalam proses penutupan dan ditargetkan selesai dalam tiga hari ke depan,” tegasnya.
Untuk jangka menengah, pemerintah menyiapkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga yang rumahnya rusak parah dan tidak layak huni.
Korban bencana juga akan menerima bantuan stimulan perbaikan rumah sesuai tingkat kerusakan. “Adapun bagi rumah rusak ringan mendapatkan 15 juta, rusak sedang 30 juta, dan rusak berat sebesar 60 juta,” kata Suharyanto.
Pemerintah pusat melalui BNPB berkoordinasi dengan Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat untuk mempercepat penanganan darurat serta transisi menuju tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Hingga kini, logistik makanan, selimut, pakaian layak pakai, dan obat-obatan terus disalurkan ke seluruh posko pengungsian di Langkat dan wilayah terdampak lainnya.