JAKARTA — Pemerintah menghadapi tantangan serius dalam melawan penyebaran disinformasi dan hoaks yang terus berkembang di era digital.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI atau Presidential Communication Office of the Republic of Indonesia, Hasan Nasbi Kembali mengungkapkan bahwa keterbatasan sumber daya manusia dan distribusi menjadi hambatan utama dalam merespons konten menyesatkan yang beredar luas di ruang digital.
“Idealnya, seluruh disinformasi harus diberi obat penawar karena sekecil apa pun dampaknya, tetap berdampak pada publik. Tapi secara realistis, kami tidak mampu menangani semuanya,” ujar Hasan Nasbi di Talkshow Interaktif bertajuk “Bagaimana Menghadapi Medan Perang Baru, Cognitive Warfare:
Media, Narasi dan Membangun Persepsi, Senin (16/6/2025)
Hasan menjelaskan bahwa PCO tidak hanya menangani disinformasi faktual, tetapi juga rezim clickbait, yaitu konten dengan judul provokatif yang menyesatkan.
Ia menyebut bahwa di negara-negara seperti Turki dan Australia, disinformasi dipetakan secara sistematis, namun klasifikasi di Indonesia dinilai lebih kompleks.
“Ada disinformasi, fitnah, kebencian, hingga clickbait,” tambahnya.
Ia menegaskan pentingnya strategi jangka panjang untuk menangani masalah ini, termasuk membangun kesadaran publik.
“Lebih dari 50 persen informasi di genggaman kita mungkin tidak benar, dibuat oleh pihak yang tidak otoritatif atau berniat buruk,” katanya.
Meski demikian, pemerintah tetap menegaskan komitmennya menjaga kebebasan berekspresi. Pendekatan represif seperti pemblokiran media sosial, yang diterapkan di sejumlah negara, menurut Hasan tidak menjadi opsi di Indonesia.
“Kita buka ruang demokrasi, tapi konsekuensinya, tidak hanya informasi baik yang masuk, tapi juga yang buruk,” jelas Hasan.
Langkah Strategis ke Depan
PCO berupaya menyaring disinformasi berdasarkan tingkat dampaknya terhadap masyarakat. Hasan mengakui bahwa penanganan menyeluruh masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.
Ia juga mengajak media untuk membentuk kanal cek fakta independen sebagai bagian dari solusi kolektif untuk menyebarkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.