JAKARTA – Taylor Swift resmi meluncurkan albuM studio ke-12 bertajuk The Life of a Showgirl pada Jumat (3/102025). Terdiri atas 12 lagu, album ini digadang-gadang menjadi pelengkap sempurna bagi kesuksesan fenomenal The Eras Tour.
Dalam wawancaranya di podcast New Heights pada Agustus lalu—yang dipandu oleh tunangannya, Travis Kelce, dan calon iparnya, Jason Kelce—Swift mengungkap bahwa karya terbarunya banyak terinspirasi dari pengalaman pribadinya selama tur berlangsung.
“Album ini bercerita tentang hal yang terjadi di balik layar kehidupan batin saya selama tur ini,” ujar Swift.
Salah satu sorotan utama album ini adalah lagu penutup berjudul sama dengan albumnya, The Life of a Showgirl, yang dibawakan bersama Sabrina Carpenter. Lagu ini menggambarkan perjalanan seorang perempuan dari pengagum ketenaran hingga menjadi pusat sorotan, sekaligus menutup album dengan tribut emosional untuk The Eras Tour, dilansir dari Variety.
Dalam liriknya, lagu tersebut berkisah tentang sosok fiktif bernama Kitty, perempuan yang “mencari kekayaan dengan kecantikan dan kecerdasannya”. Narator merasa iri dengan kehidupan Kitty, namun respons Kitty terdengar dingin namun jujur:
“Hei, terima kasih untuk buket bunga yang indah / Kau lebih manis dari buah persik / Tapi kau tak tahu kehidupan seorang gadis panggung, sayang / Dan kau tak akan pernah tahu.”
Di album ini, Swift juga membahas sisi kelam kehidupannya. Dalam lagu Actually Romantic, ia menyinggung pengalaman pahit dengan seorang mantan teman yang suka menyebarkan gosip. Sementara di Cancelled!, ia mengeksplorasi pahitnya menjadi korban cancel culture.
Pengakuan paling tajam muncul di lagu Eldest Daughter, di mana Swift menyentuh tekanan sebagai anak sulung sekaligus sosok publik:
“Aku sekarat hanya karena berusaha terlihat keren”
“Ketika aku bilang aku tidak percaya pada pernikahan, itu bohong.”
Sementara itu, lagu Wood disebut-sebut sebagai potret hubungan romantisnya dengan Travis Kelce. Swift mengisyaratkan kedekatan emosional dan transformasi pribadi lewat lirik seperti:
“Kutukan di diriku telah dipatahkan oleh tongkat sihirmu”
“Aku tak perlu menangkap buket bunga, untuk tahu bahwa aku akan dilamar.”
Dengan The Life of a Showgirl, Taylor Swift sekali lagi membuktikan kemampuannya meramu kisah personal menjadi karya yang emosional, jujur, dan relevan.