BATAM – Prajurit TNI AL dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) IV Batam, bersama Basarnas dan masyarakat setempat, segera bergerak untuk menangani bencana tanah longsor di Tiban Koperasi, Kota Batam, pada Senin (13/01). Aksi cepat tanggap ini bagian dari upaya darurat TNI AL untuk mengurangi dampak bencana.
Prajurit Yonmarhanlan IV Batam bekerja bersama instansi terkait dan warga setempat untuk mengevakuasi dan membersihkan puing-puing bangunan yang rusak serta lumpur yang menggenangi rumah-rumah penduduk. Gerakan gotong-royong ini bertujuan untuk memastikan kondisi di lokasi bencana dapat segera pulih dan mengurangi penderitaan warga terdampak.
Komandan Yonmarhanlan IV Batam, Mayor Marinir Andi Arif Mangkubumi, menjelaskan bahwa tanah longsor ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi selama tiga hari berturut-turut di Batam, yang mengakibatkan genangan air di beberapa lokasi dan longsornya tanah di daerah Tiban Koperasi.
“Sejak kemarin, kami sudah menyiapkan Ton Siaga Kemanusiaan sebagai langkah antisipasi bencana, mengingat kondisi cuaca ekstrem di wilayah Kepulauan Riau. Ini adalah bentuk kesiapsiagaan kami dalam merespons bencana alam serta memastikan penanganan yang cepat dan tepat bagi masyarakat yang terdampak,” ungkap Mayor Andi.
Bencana tanah longsor ini telah menyebabkan kerusakan parah pada lima rumah dan menelan korban jiwa. Empat orang dilaporkan tewas tertimpa bangunan yang runtuh akibat longsor. Dua di antaranya telah dikebumikan di TPU Temiang Batu Aji, sementara dua korban lainnya dibawa ke RS Otorita Batam untuk proses otopsi.
Aksi cepat tanggap ini menunjukkan komitmen TNI AL dalam mendukung penanggulangan bencana, sejalan dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. Kasal menegaskan bahwa TNI AL tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan dan pertahanan perairan nusantara, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, termasuk penanggulangan bencana alam.