PAPUA – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) akui bertanggung jawab atas serangan di pos TNI Poro dari i Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa pada Sabtu 25 November kemarin. Dalam serangan tersebut menyebabkan empat prajurit TNI AD gugur setelah diberondong timah panas oleh KKB.
Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengaku pihaknya telah melancarkan penyerangan di Pos TNI Paro, pihaknya juga mengaku telah mendapat laporan resmi dari Egianus Kogoya selaku Pimpinan TPNPB Kodap III wilayah Ndugama-Derakma.
Sebby menambahkan serangan KKB Papua terhadap Pos TNI berlangsung mulai pukul 11.59 hingga 16.00 WIT, dipimpin oleh Perek Jelas Kogeya. Diketahui, Perek Jelas Kogeya merupakan anak buah Egianus Kogoya.
“TNI memata-matai pos penjagaan Pasukan TPNPB, dan hal ini sudah cukup lama. Mereka menyerang pasukan TPNPB di bawah pimpinan tuan Perek Jelas Kogeya yang sedang melintas jalur pos penjagaan tersebut,”ucapnya.
“Maka pasukan khusus TPNPB melakukan serangan balik terhadap pos TNI tersebut,” ujar Sebby Sambom
Dikatakan Sebby, tidak ada satupun anggota TPNPB luka tembak. Dia juga mengaku KKB teroris menembaki helikopter milik TNI yang hendak mengevakuasi prajurit yang gugur.
Sebby mengatakan, Pemerintah Indonesia menerjunkan tim Kopassus ke Nduga, setelah penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Mertens pada 7 Februari 2023.
“Kami menunggu niat baik Jakarta untuk negosiasi pembebasan pilot asal Selandia Baru ini,”tutup Sebby Sambom.
Untuk diketahui, Seluruh korban berasal dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad. Keempatnya adalah adalah Praka Yipsan Ladou, Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, Pratu Miftahul Firdaus, dan Prada Darmawan.