BANJARMASIN, KALSEL – Kecelakaan tragis helikopter BK117 D3 milik Estindo Air di kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), menewaskan delapan penumpang. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh jasad korban setelah berjuang selama 31 jam di medan terjal dan cuaca buruk.
Salah satu korban sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada keluarga sebelum insiden terjadi, memberikan petunjuk awal bagi tim pencari.
Helikopter dengan nomor registrasi PK-RGH tersebut hilang kontak pada Senin (1/9/2025) pukul 08.54 WITA saat menempuh rute dari Kotabaru, Kalsel, menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Bangkai helikopter ditemukan pada Rabu (3/9/2025) pukul 14.45 WITA di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat awal yang diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menjelaskan tantangan besar yang dihadapi tim SAR. “Sejak pagi tadi semua jasad sudah terkumpul, semua sudah dibersihkan. Namun ada beberapa jasad yang tidak utuh lagi, bagian tubuh terpotong-potong,” katanya di sela-sela operasi di Desa Emil Baru, Kamis (4/9/2025).
Evakuasi dilakukan di tengah hutan lebat Pegunungan Meratus dengan medan curam dan hujan deras. Proses ini melibatkan 60 personel dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta relawan masyarakat setempat. Satu jasad pertama ditemukan pada Rabu sore, berjarak 100 meter dari bangkai helikopter yang hangus terbakar.
“Mohon bersabar ya. Sudah ketemu semua jasadnya. Satu kantong lebih dulu sampai ke posko tadi, sisanya masih proses evakuasi dari tengah hutan,” ujar Yudhi.
Seluruh jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalsel di Banjarmasin untuk proses identifikasi melalui metode Disaster Victim Identification (DVI). Kabiddokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko, menyatakan timnya telah menyiapkan Pos Antemortem untuk memeriksa ciri fisik dan data korban.
“Nantinya akan dilakukan proses ante mortem untuk identifikasi para korban. Yaitu dengan mengumpulkan informasi mengenai para korban,” jelas Yandiko.
Identitas delapan penumpang helikopter telah dirilis, yaitu Capt Haryanto (pilot), Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
Tiga di antaranya merupakan warga negara asing. Salah satu korban, Yudi Febrian, asal Pekanbaru, sempat mengirim SMS kepada keluarganya, menjadi petunjuk awal keberadaan helikopter sebelum ditemukan.
Pencarian helikopter ini melibatkan operasi darat dan udara dengan dukungan dua helikopter dari BNPB dan Mabes Polri. Meski cuaca buruk dan medan sulit menghambat, tim SAR berhasil menyelesaikan evakuasi pada Kamis malam (4/9/2025) sekitar pukul 21.50 WITA.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi turut menyampaikan duka mendalam atas tragedi ini, yang menewaskan seluruh penumpang tanpa ada tanda-tanda korban selamat.
Insiden ini menjadi pengingat akan risiko penerbangan di wilayah terpencil dengan kondisi geografis dan cuaca yang menantang.
Polda Kalsel kini fokus pada proses identifikasi untuk memastikan identitas korban dan memberikan kepastian kepada keluarga yang ditinggalkan.