JAKARTA – Proses evakuasi korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo kembali menemukan titik terang dengan ditemukannya dua jenazah santri di area tempat wudhu mushala, Jumat (3/10/2025).
Kedua korban baru berhasil dievakuasi setelah tim penyelamat mengerahkan alat berat sejak Kamis (2/10/2025) untuk mempercepat pencarian korban yang masih tertimbun material reruntuhan.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), memastikan bahwa temuan ini menjadi bagian penting dari proses penyelamatan yang sudah memasuki hari keempat.
“Hari ini sekitar pukul 07.30 WIB, kami berhasil mengekstraksi satu santri. Kemudian satu lagi berhasil kami ekstraksi juga pada pukul 07.36 WIB,” katanya.
“Jadi (korban) tertimpa. Sepertinya tertimpa pecahan ini di tempat wudhu,” ucap Bramantyo.
Kedua jenazah itu termasuk dalam daftar 15 titik pencarian yang sebelumnya sudah dipetakan oleh Basarnas, meski hingga kini identitas keduanya masih belum terungkap.
Jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim, sementara tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim masih bekerja melakukan identifikasi secara detail terhadap korban.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Christian Tobing, menegaskan bahwa pihak kepolisian akan segera menyampaikan informasi kepada keluarga korban begitu proses identifikasi selesai dilakukan.
“Nanti kami akan proaktif untuk menghubungi orang tuanya, termasuk nanti apabila sudah bisa diidentifikasi langsung akan kami rilis. Perlu waktu tentunya,” ucapnya.
Dengan penemuan dua korban terbaru, jumlah santri yang meninggal dunia akibat reruntuhan ponpes kini meningkat menjadi tujuh orang dari total 110 korban yang sudah berhasil dievakuasi.
Hingga kini, jumlah pasti santri yang diduga masih tertimbun belum dapat dipastikan, sehingga petugas terus melanjutkan penyisiran di area reruntuhan untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.***