PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak usahanya, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), memastikan kesiapan seluruh bandara yang dikelolanya untuk menghadapi peningkatan aktivitas masyarakat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Dengan proyeksi kenaikan jumlah penumpang hingga 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi fokus utama sebagai dua bandara tersibuk di bawah pengelolaan InJourney Airports.
Transformasi Bandara Sebagai Wajah Bangsa
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa transformasi yang dilakukan di sektor kebandarudaraan memiliki peran penting karena bandara merupakan “gateway of the nation” atau wajah bangsa. “Bandara adalah tempat pertama dan terakhir yang dikunjungi wisatawan, dan kami melayani hingga 150 juta penumpang per tahun,” ungkap Maya.
Transformasi ini mencakup tiga aspek utama: premises, process, dan people. Sebagai proyek percontohan, transformasi dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, yang diperkirakan masing-masing akan melayani 3,05 juta (+7%) dan 1,39 juta (+7%) penumpang selama periode Nataru.
– Premises: Meningkatkan kualitas infrastruktur dengan fokus pada pengalaman pelanggan, termasuk beautifikasi terminal, implementasi teknologi CT & ATRS X-ray untuk mempercepat pelayanan, serta optimalisasi suhu udara di dalam terminal.
– Process: Menerapkan pengelolaan berbasis ekosistem yang mengedepankan pengambilan keputusan berbasis data (data-driven).
– People: Mengembangkan nilai, sikap, pola pikir, dan kompetensi SDM dengan standar global yang berpusat pada pelanggan.
Salah satu inovasi besar dalam transformasi ini adalah beautifikasi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang kini dapat menikmati ornamen hijau di area check-in yang dipadukan dengan pencahayaan optimal. Lanskap taman pada pintu masuk keberangkatan serta dinding vertikal di area baggage claim menambah kesan asri. Area conveyor belt juga dihiasi tanaman hijau yang menciptakan suasana seperti hutan mini.
Selain itu, Terminal 3 kini dilengkapi fasilitas self-baggage drop untuk memudahkan proses check-in mandiri, serta layar LED besar di area baggage claim internasional yang menampilkan keindahan alam dan budaya Indonesia. Di luar terminal, penataan taman dan area hijau semakin memperkuat nuansa kebudayaan lokal.
Persiapan Operasional di Puncak Liburan
Untuk memastikan kelancaran operasional, InJourney Airports mengaktifkan posko Nataru di 37 bandara selama 19 hari (18 Desember 2024–5 Januari 2025). Sebanyak 15.939 personel dikerahkan, meliputi petugas operasional (10.936), customer service (336), facility care (3.877), trolley man (724), dan maintenance (879). Seluruh bandara akan beroperasi 24 jam selama periode ini.
Infrastruktur teknologi seperti Airport Operation Control Center (AOCC) dan Terminal Operation Center (TOC) juga dioptimalkan untuk mendukung koordinasi antar-stakeholder. Sistem manajemen berbasis trafik (Management Operation based on Traffic/MOT) memastikan pengelolaan bandara tetap andal meskipun di tengah lonjakan aktivitas.
Apresiasi dari Pemangku Kepentingan
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kolaborasi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan yang berhasil memastikan kelancaran operasional transportasi selama Nataru. “Terima kasih kepada Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk InJourney dan PT Angkasa Pura Indonesia atas peningkatan fasilitas bandara,” ujar Erick.
Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, juga menyampaikan apresiasi terhadap transformasi ini. Ia mengajak generasi muda untuk menyosialisasikan langkah positif pemerintah dalam meningkatkan layanan transportasi. Raffi berharap pemerintah terus berkomitmen menyediakan transportasi yang aman, nyaman, dan andal untuk masyarakat.
Dengan berbagai upaya transformasi ini, InJourney optimis dapat menghadirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat selama puncak musim liburan, sekaligus memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.