WASHINGTON, AS – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keprihatinannya atas kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza. Dalam pernyataan terbarunya, Trump mengungkapkan bahwa ia telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk lebih memperhatikan penderitaan warga Gaza yang terdampak konflik berkepanjangan.
Pernyataan ini disampaikan Trump kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One, Jumat (25/4), usai melakukan panggilan telepon dengan Netanyahu pada Selasa (22/4).
Trump menegaskan bahwa ia mendesak Israel untuk mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan, seperti makanan dan obat-obatan, ke Gaza yang telah dikepung selama lebih dari tujuh pekan.
“Anda harus bersikap baik kepada Gaza,”kata Trump, menirukan pesannya kepada Netanyahu.
“Orang-orang (Gaza) itu menderita. Kita harus bersikap baik kepada Gaza. Kita akan mengurusnya,”* tambahnya, seperti dilansir Anadolu.
Krisis Kemanusiaan di Gaza Makin Memprihatinkan
Kondisi di Jalur Gaza kini berada di titik kritis. Pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh Israel telah memperburuk kehidupan jutaan warga Palestina.
Menurut laporan, warga Gaza menghadapi kelaparan, kekurangan obat-obatan, dan kondisi hidup yang memprihatinkan akibat konflik yang terus berlangsung.
Trump menekankan urgensi pemenuhan kebutuhan dasar warga Gaza. “Ada kebutuhan yang sangat besar untuk obat-obatan, makanan, dan obat-obatan, dan kita akan mengurusnya,”ujarnya.
Ketika ditanya apakah pemerintahannya mendorong Israel untuk membuka akses bantuan, Trump dengan tegas menjawab, “Ya.”
Pernyataan ini menunjukkan sikap yang lebih tegas dari Trump dalam menangani krisis kemanusiaan di Gaza, sekaligus mencerminkan upaya diplomatik AS untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.
Latar Belakang Panggilan Trump-Netanyahu
Panggilan telepon antara Trump dan Netanyahu menjadi sorotan karena terjadi di tengah tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan blokade bantuan ke Gaza. Selain Trump, sejumlah pemimpin dunia, seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, juga telah mendesak Netanyahu untuk menghentikan agresi dan memprioritaskan bantuan kemanusiaan.
Macron bahkan menegaskan bahwa gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk membebaskan sandera Israel dan membuka akses bantuan ke Gaza. Namun, hubungan Trump dan Netanyahu tidak selalu sejalan. Meski keduanya memiliki sejarah kerja sama erat, Trump dikabarkan menolak rencana Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, menunjukkan bahwa ia tetap mempertimbangkan stabilitas regional dalam setiap keputusan.
Tanggapan Publik dan Harapan ke Depan
Pernyataan Trump ini memicu beragam reaksi. Di media sosial, sejumlah pengguna memuji sikap Trump yang menunjukkan empati terhadap warga Gaza. Salah satu unggahan di X menyebutkan, “Presiden Trump menunjukkan kepedulian terhadap Gaza. Ini langkah yang patut diapresiasi,” tulis akun @MJTruthUltra.
Namun, ada pula yang skeptis, mengingat usulan kontroversial Trump sebelumnya, seperti rencana relokasi warga Gaza ke negara lain, yang ditolak keras oleh sejumlah negara, termasuk Yordania, Mesir, dan Indonesia.




