SORONG – United Nations Children’s Fund (UNICEF) telah meluncurkan Kampung Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya besar untuk menciptakan lingkungan ang aman, inklusif, dan mendukung hak-hak perempuan serta anak-anak.
Staf Perlindungan Anak UNICEF, Dhiana Anggraeni, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi antara UNICEF, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup, memberikan perlindungan bagi kelompok rentan, serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan desa.
“Melalui inisiatif ini, kami ingin memastikan perempuan dan anak-anak di Papua Barat Daya memiliki ruang yang aman, bebas dari kekerasan, dan mendapatkan akses yang adil terhadap layanan dasar,” ujar Dhiana Anggraeni di Sorong, Kamis (24/7/2025).
Kampung Percontohan untuk Peningkatan Partisipasi Perempuan
Dua kampung di Sorong kini menjadi percontohan untuk mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pengambilan keputusan di tingkat desa. Inisiatif ini juga mencakup penyediaan fasilitas ramah anak dan peningkatan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
Dalam pengembangan program ini, tokoh kampung, pemerintah kampung, kader posyandu, PKK, dan Babinsa bekerja sama untuk memastikan perlindungan anak berjalan optimal. Di kampung tersebut, terdapat sosialisasi mengenai perlindungan anak dan perempuan untuk menciptakan suasana yang kondusif, dengan rujukan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) jika ada masalah.
Pencegahan Kekerasan dan Kolaborasi Lintas Sektor
UNICEF menekankan pentingnya pencegahan kekerasan sebelum menangani kasus-kasus yang terjadi. Upaya ini mengharuskan sinergi antara berbagai sektor, dan UNICEF mendukung serta bekerja bersama pemerintah daerah untuk mencapai tujuan ini.
Sebagai bagian dari mandatnya, UNICEF berkomitmen mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan kekerasan dan perlindungan anak. Melalui penandatanganan kerja sama lintas sektor, UNICEF berharap dapat memperkuat kolaborasi dalam memberikan perlindungan, dimulai dengan tahap pencegahan.