BANJARMASIN – Momen sakral akad nikah putri Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Prof. Dr. H. Ahmad Alim Bachri, berlangsung dalam suasana penuh duka mendalam. Peristiwa haru ini terjadi pada Minggu (22/6/2025), ketika ayah dari mempelai pria, Drs. H. Raspani (H. Ipan), meninggal dunia hanya beberapa jam sebelum akad nikah dimulai.
Kabar duka ini datang sekitar pukul 04.00 WITA, menjelang prosesi antara dr. Vivi Dwi Aprilia Ahmad dan Muhammad Rifqi Husin yang semula dijadwalkan pukul 07.00 WITA di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Prosesi akad pun sempat tertunda hingga sekitar pukul 08.00 WITA, namun suasana haru langsung menyelimuti seluruh rangkaian acara.
Di tengah kebahagiaan yang semestinya menjadi sorotan utama, jenazah almarhum H. Ipan turut dihadirkan dan diletakkan di samping putranya, yang tengah bersiap menjalani ijab kabul. Pemandangan tersebut memunculkan momen haru, dengan banyak tamu yang menahan air mata, termasuk mempelai pria yang beberapa kali terlihat menyeka tangis di samping jenazah ayahnya yang tertutup kain hijau bertuliskan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.
Meskipun dekorasi acara tampak megah dan dihadiri oleh keluarga besar, suasana duka tetap kental terasa. Kedua mempelai, yang tampil serasi mengenakan busana adat putih, menjalani prosesi akad dengan penuh keikhlasan. Prof. Ahmad Alim Bachri, sang Rektor ULM sekaligus ayah dari mempelai wanita, memimpin langsung akad nikah dengan mengenakan pakaian adat Bugis.
Ijab kabul akhirnya terlaksana dengan suara parau dan bercampur air mata dari mempelai pria, menandai dimulainya pernikahan yang diwarnai dengan kehilangan yang mendalam. Jenazah almarhum H. Ipan kemudian dimakamkan setelah salat Zuhur pada hari yang sama.
Keikhlasan dan ketabahan yang ditunjukkan oleh keluarga dalam menghadapi duka ini menjadi momen yang menyentuh hati banyak orang, menjadikan akad nikah tersebut lebih dari sekadar prosesi pernikahan, tetapi juga simbol kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi kehilangan.