JAKARTA – Jagat maya kembali dihebohkan oleh unggahan kontroversial dari akun Instagram Pixel Helper. Sebuah video yang menampilkan latar Ka’bah di Mekkah (lokasi paling suci bagi umat Islam) menjadi viral karena diduga telah diedit dengan menambahkan elemen visual yang mengandung pesan promosi LGBT.
Konten tersebut sontak menuai kecaman luas. Dalam video yang sudah ditonton lebih dari 8,8 juta kali itu, tampak simbol kesucian Ka’bah dimanfaatkan sebagai latar penyampaian tema yang dinilai menyimpang dari norma-norma keagamaan.
Proses pengeditan yang ditengarai menggunakan teknologi AI turut memperkuat kesan bahwa video ini dirancang secara canggih namun kontroversial. Banyak pihak mengecam keras, menyebut penggunaan tempat suci dalam konteks tersebut sebagai bentuk penghinaan.
Tak hanya masyarakat umum, sejumlah tokoh dan figur publik pun angkat suara. Seruan untuk melaporkan akun Pixel Helper ramai memenuhi kolom komentar.
Ungkapan seperti “REPORT” dan peringatan tajam seperti “neraka sudah menunggu” mencerminkan kedalaman emosi dan kemarahan yang dirasakan publik atas konten tersebut.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya etika dan penghormatan terhadap simbol-simbol keagamaan dalam era kebebasan berekspresi digital. Di tengah perkembangan teknologi, batas antara kreativitas dan pelanggaran nilai pun tampak semakin tipis.