JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa wacana kebijakan Work From Anywhere (WFA) bertujuan untuk mengurangi kepadatan selama periode libur Lebaran 2025.
AHY menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi mengenai kemungkinan penerapan WFA sebelum cuti bersama Lebaran 2025 dengan sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PAN-RB (untuk ASN), Kementerian Dikdasmen (terkait siswa sekolah), dan Kementerian Ketenagakerjaan (terkait pekerja di berbagai sektor usaha).
“Semangatnya sama, kemarin kami punya semangat bagaimana mengurai kemacetan, kepadatan arus mudik. Di mana pergi ke kampung halaman maupun kembali jangan sampai terjadi penumpukan di hari-hari yang yang sudah sangat dekat dengan hari lebarannya,” ujar AHY di Cirata, Kabupaten Purwakarta, Kamis (6/2/2025).
Menurut AHY, kebijakan WFA sebelum Lebaran memungkinkan karyawan tetap produktif bekerja dari jarak jauh secara daring sambil berkumpul dengan keluarga. Dengan begitu, lonjakan arus mudik dapat dikendalikan agar tidak menumpuk pada satu atau dua hari sebelum Lebaran.
“Sehingga kurva (kepadatan)-nya nanti jangan tinggi sekali di satu hari, dua hari sebelum lebaran. Padahal butuh waktu istirahat, ketemu keluarga termasuk juga menyiapkan hari raya. Nah ditarik sedikit, diturunkan kemudian mudah-mudahan landai,” jelasnya.
AHY mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan simulasi distribusi pergerakan orang dan barang selama libur Lebaran 2025. Namun, ia menegaskan bahwa kajian lebih lanjut masih diperlukan sebelum kebijakan ini diputuskan.
“Simulasi untuk distribusi sudah dilakukan. Karena kan pergerakannya tidak hanya manusia, tapi juga barang ini kan terus bergerak. Tetapi semangat kita sama di situ (penguraian). Hanya tinggal ingin memastikan di tanggal berapa, berapa baru mulai diberlakukan, tapi kita ini dihitung dulu,” katanya.
Terkait cuti dan libur Lebaran, AHY menyebutkan bahwa nantinya aturan resmi akan ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Menteri Agama, serta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).
“Sekali lagi pada akhirnya nanti biasanya ada SKB tiga menteri antara Menteri PANRB, Menteri Agama, dan Menteri Ketenagakerjaan untuk mengatur cuti dan libur Lebaran. Tapi belum bisa diputuskan sekarang, belum bisa diumumkan sekarang, karena masih perlu sekali lagi kita hitung dengan cermat, pada saatnya akan kita umumkan,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengusulkan penerapan WFA mulai 24 Maret 2025 untuk membantu kelancaran arus mudik dan mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat.
Hal ini mempertimbangkan adanya dua hari raya besar keagamaan yang berdekatan, yakni Hari Raya Nyepi dan Lebaran, serta tingginya mobilitas pemudik. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di titik-titik krusial, seperti penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai, yang akan ditutup selama Hari Raya Nyepi.