Live Program UHF Digital

Waka BRIN Amarulla Tinjau Smart Greenhouse, Solusi Pertanian Berkelanjutan Kalteng

KALTENG – Waka BRIN Prof. Amarulla Octavian melakukan kunjungan kerja pada Kamis kemari 15 Agustus 2024. Kunjungan itu untuk meninjau proyek pembangunan Smart Greenhouse di Palangka Raya.

Di lokasi kunjungan kerja, Prof. Amarulla disambut oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Yuas Elko, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan Ir. Sunarti, M.M, serta Kepala Bappedalitbang Leonard Ampung. Dalam rombongan BRIN, turut hadir para kepala pusat riset dan delapan periset lainnya.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Garuda.Tv menyebutkan, proyek ini mencakup pembangunan lima unit Smart Greenhouse dengan luas masing-masing 30 x 50 meter. Greenhouse tersebut mengadopsi model Smart Farming yang mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT), sensor, robotika, dan analitik data. Teknologi ini memungkinkan pemantauan dan pengendalian pupuk, pembenah tanah, dan irigasi secara efisien, sehingga mengoptimalkan proses budidaya pertanian. Proyek tersebut telah mencapai 70% penyelesaian, dengan rencana penanaman melon dan cabai pada Oktober 2024, serta panen pada Desember 2024.

KALTENG – Waka BRIN Prof. Amarulla Octavian melakukan kunjungan kerja pada Kamis kemari 15 Agustus 2024. Kunjungan itu untuk meninjau proyek pembangunan Smart Greenhouse di Palangka Raya.Di lokasi kunjungan kerja, Prof. Amarulla disambut oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Yuas Elko, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan Ir. Sunarti, M.M, serta Kepala Bappedalitbang Leonard Ampung. Dalam rombongan BRIN, turut hadir para kepala pusat riset dan delapan periset lainnya.

Proyek ini mencakup pembangunan lima unit Smart Greenhouse dengan luas masing-masing 30 x 50 meter. Greenhouse tersebut mengadopsi model Smart Farming yang mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT), sensor, robotika, dan analitik data. Teknologi ini memungkinkan pemantauan dan pengendalian pupuk, pembenah tanah, dan irigasi secara efisien, sehingga mengoptimalkan proses budidaya pertanian. Proyek tersebut telah mencapai 70% penyelesaian, dengan rencana penanaman melon dan cabai pada Oktober 2024, serta panen pada Desember 2024.

Dalam kesempatan ini, Prof. Amarulla juga memanen Sorgum dengan enam varietas unggul dan menanam kedelai dengan dua varietas unggul. Varietas-varietas tersebut menunjukkan keberhasilan riset holtikultura yang cocok untuk lahan berpasir, yang mencakup 28% dari luas wilayah Kalimantan Tengah. Keberhasilan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan secara eksponensial dan berkontribusi dalam menurunkan angka inflasi nasional.

Selain itu, Prof. Amarulla berdialog dengan para petani setempat, mendapatkan masukan yang berharga untuk riset lanjutan di laboratorium BRIN. Ia juga memberikan arahan dalam FGD bertema "Kolaborasi Riset Sustainable Smart Greenhouse Komoditas Holtikultura." Beberapa poin penting dari FGD tersebut antara lain perlunya penyuluhan dan pelatihan agar petani dapat segera menguasai teknologi Smart Farming. Smart Greenhouse juga berpotensi dikembangkan sebagai tujuan eduwisata bagi pelajar dan mahasiswa, serta peluang inovasi BRIN dalam pengembangan Agroforestry.

Kunjungan ini mencerminkan komitmen BRIN dalam mengembangkan teknologi pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kalimantan Tengah.
(Dok Photo IST/Garuda.Tv)

Dalam kesempatan ini, Prof. Amarulla juga memanen Sorgum dengan enam varietas unggul dan menanam kedelai dengan dua varietas unggul. Varietas-varietas tersebut menunjukkan keberhasilan riset holtikultura yang cocok untuk lahan berpasir, yang mencakup 28% dari luas wilayah Kalimantan Tengah. Keberhasilan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan secara eksponensial dan berkontribusi dalam menurunkan angka inflasi nasional.

Selain itu, Prof. Amarulla berdialog dengan para petani setempat, mendapatkan masukan yang berharga untuk riset lanjutan di laboratorium BRIN. Ia juga memberikan arahan dalam FGD bertema “Kolaborasi Riset Sustainable Smart Greenhouse Komoditas Holtikultura.” Beberapa poin penting dari FGD tersebut antara lain perlunya penyuluhan dan pelatihan agar petani dapat segera menguasai teknologi Smart Farming. Smart Greenhouse juga berpotensi dikembangkan sebagai tujuan eduwisata bagi pelajar dan mahasiswa, serta peluang inovasi BRIN dalam pengembangan Agroforestry.

Kunjungan ini mencerminkan komitmen BRIN dalam mengembangkan teknologi pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kalimantan Tengah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *