JAKARTA — Perayaan HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta, Kamis (2/10/2025), menjadi panggung besar bagi Presiden Prabowo Subianto yang memimpin jalannya parade laut dengan menghadirkan puluhan kapal perang.
Tradisi sailing pass yang digelar dari atas kapal perang TNI AL ini sudah dimulai sejak tahun lalu saat Presiden Prabowo masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) dan kini semakin berkembang dengan skala yang jauh lebih masif.
Dari KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, Prabowo melaksanakan “Presidential Inspection” didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, jajaran menteri, dan para kepala staf tiga matra TNI serta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Sebanyak 51 kapal dari berbagai unsur tampil dalam parade laut ini, mulai dari armada TNI AL hingga kapal pendukung dari Bakamla, Basarnas, hingga nelayan yang ikut serta memberi warna kebersamaan.
Kehadiran dua kapal baru yang pengadaannya dimulai saat Prabowo menjabat sebagai Menhan menjadi sorotan, yakni KRI Belati-622 dengan teknologi hybrid propulsion system dan KRI Brawijaya-320 yang menjadi kapal pemimpin parade.
KRI Belati-622 menjadi tonggak sejarah sebagai kapal pertama TNI AL dengan kombinasi propeller dan water jet, sementara KRI Brawijaya-320 yang berukuran 143 meter dengan kecepatan 32 knot tercatat sebagai fregat terbesar di Asia Tenggara.
Parade ini mencerminkan hasil nyata dari program modernisasi armada laut yang dijalankan Prabowo saat memimpin Kementerian Pertahanan, di mana 41 kapal berhasil dimutakhirkan dan diperkuat sehingga Indonesia memiliki kekuatan maritim yang lebih tangguh.
Presiden Prabowo, dengan baju safari cokelat muda dan topi biru dongker, tampak menyapa para prajurit dari atas geladak, melambaikan tangan penuh semangat kepada kapal-kapal yang melintas.
Tidak hanya memimpin parade laut, Prabowo juga memberikan penghargaan kepada sejumlah satuan TNI dan menaikkan pangkat kehormatan 11 perwira, sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian mereka.
“Jaga terus kehormatan bangsa dan negara, utamakan selalu pengabdian kepada bangsa dan rakyat. Jangan pernah mengkhianati bangsa, negara, dan rakyat Indonesia,” tegas Prabowo.***