Jahe bukan sekadar bumbu dapur atau penghangat badan saat hujan. Di Indonesia, jahe punya tiga “kakak beradik” yang berbeda karakter dan kekuatan obatnya. Masing-masing punya spesialisasi sendiri untuk menyembuhkan berbagai keluhan. Yuk, kenalan satu per satu!
1. Jahe Putih (Jahe Gajah) – Si Raja Anti-Mual
Nama latinnya adalah Zingiber officinale var. amarum. Memiliki ciri-ciri rimpang besar, kulit tipis kekuningan, daging putih kekuningan, pedasnya sedang, aromanya paling wangi. Jahe putih memiliki kandungan unggulan gingerol tinggi dan minyak atsiri melimpah.
Manfaat terbaik:
- Anti-mual & mabuk perjalanan nomor satu (aman untuk ibu hamil trimester pertama)
- Mengatasi morning sickness, mual karena kemoterapi
- Melancarkan pencernaan, hilangkan kembung & begah
- Meredakan batuk, pilek, dan tenggorokan gatal
- Menurunkan kolesterol jahat (LDL)
2. Jahe Merah – Si “Panas Dalam” yang Paling Ampuh
Nama latinnya adalah Zingiber officinale var. rubrum. Memiliki ciri-ciri rimpang kecil–sedang, kulit merah muda sampai merah tua, daging kuning kemerahan, pedasnya paling membara. Memiliki kandungan unggulan gingerol dan shogaol tertinggi di antara semua jahe.
Manfaat terbaik:
- Anti-inflamasi terkuat → luar biasa untuk nyeri sendi, rematik, asam urat, sakit kepala
- Menghangatkan tubuh & meningkatkan stamina (termasuk gairah seksual – afrodisiak alami)
- Menurunkan demam tinggi
- Membantu menghambat pertumbuhan sel kanker (banyak penelitian dari UGM, UI, dan ITB)
- Antibakteri & antivirus kuat (bagus saat flu berat atau typus)
3. Jahe Emprit (Jahe Sunti) – Sahabat Ibu Menyusui & Penderita Diabetes
Nama latinnya adalah Zingiber officinale var. officinarum. Memiliki ciri-ciri rimpang paling kecil, banyak serat, rasa pedas tapi agak getir. Mempunyai kandungan unggulan serat tinggi dan senyawa boron.
Manfaat terbaik:
- Melancarkan ASI (paling ampuh di antara ketiganya)
- Menurunkan kadar gula darah (cocok untuk penderita diabetes tipe 2)
- Membantu program diet & membakar lemak perut
- Mengurangi nyeri haid (dismenore)
- Mengatasi masuk angin klasik
Untuk menyimpan jahe, bungkus jahe dengan kertas koran atau kertas tisu lalu masukkan kulkas. Menyimpan dengan cara ini membuat jahe tahan hingga 1 – 2 bulan.