Negara penjajah terkejam di dunia yang dibahas dalam artikel ini melakukan berbagai hal ekstrem demi memperluas wilayah dan memperkuat kekuasaan mereka, mulai dari mencaplok tanah, menguras sumber daya alam, hingga menanamkan pengaruh politik yang kuat di wilayah jajahan.
Hingga saat ini, praktik kolonialisme masih berlangsung, salah satunya adalah pendudukan Israel atas Palestina.
Beberapa negara pro-Zionis, seperti Amerika Serikat (AS), menolak menyebut tindakan Israel sebagai bentuk penjajahan. Namun, apa yang mereka lakukan kepada Palestina terlalu kejam hingga tak bisa lagi disebut sebagai perang.
Baru-baru ini, Presiden AS, Donald Trump, bahkan mengusulkan agar gencatan senjata di Gaza dibatalkan saja jika seluruh sandera tidak dibebaskan sebelum 15 Februari.
Pernyataan itu muncul untuk menanggapi gertakan sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, yang sebelumnya mengumumkan penundaan pembebasan sandera berikutnya hingga Israel mematuhi semua ketentuan perjanjian tersebut.
Padalah, kesepakatan gencatan senjata tiga tahap telah diberlakukan sejak 19 Januari untuk menghentikan agresi militer Israel yang telah menyebabkan lebih dari 48.000 korban jiwa dan menghancurkan wilayah Palestina.
Deretan Negara Penjajah Terkejam di Dunia
Tak hanya Palestina, berbagai bangsa di dunia pernah juga merasakan penderitaan akibat kolonialisme, dari eksploitasi ekonomi hingga genosida.
Berikut adalah deretan penjajah terkejam di dunia yang meninggalkan luka mendalam bagi bangsa yang mereka taklukkan.
1. Inggris
Britania Raya atau Inggrism dikenal sebagai salah satu kekuatan kolonial terbesar dalam sejarah, dengan wilayah jajahan yang tersebar di Afrika, Asia, Amerika, dan Pasifik. Demi mempertahankan dominasinya, Inggris kerap menggunakan kekerasan dan kebijakan represif yang menyebabkan penderitaan massal.
Di India, penjajahan Inggris menyebabkan salah satu tragedi kemanusiaan terbesar, yakni Kelaparan Benggala pada tahun 1943, yang menewaskan sekitar 3 juta orang akibat kebijakan ekonomi yang tidak berpihak kepada rakyat.
Selain itu, tindakan brutal Inggris juga terlihat dalam Pembantaian Amritsar tahun 1919, di mana pasukan kolonial menembaki ribuan demonstran tak bersenjata, menewaskan lebih dari seratus orang dan melukai ratusan lainnya.
Sementara itu, di Afrika, Inggris melakukan penindasan brutal terhadap suku Kikuyu di Kenya selama pemberontakan Mau Mau pada 1950-an.
Ribuan orang ditangkap, disiksa, dan dieksekusi dalam kamp-kamp penahanan sebagai bentuk hukuman atas perlawanan mereka terhadap kolonialisme.
2. Belanda
Belanda menjadi salah satu penjajah paling kejam, terutama di Indonesia, yang mereka kuasai selama lebih dari 350 tahun. Dengan sistem kerja paksa dan eksploitasi sumber daya, Belanda memastikan rakyat Nusantara tetap dalam kemiskinan dan penderitaan.
Salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah penjajahan Belanda adalah Perang Aceh (1873-1914).
Dalam perang tersebut, Belanda melakukan pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Aceh yang berani melawan dominasi kolonial. Mereka menerapkan taktik bumi hangus, membakar desa-desa, dan membunuh siapa saja yang dianggap sebagai ancaman.
Selain itu, kebijakan tanam paksa yang diterapkan pada abad ke-19 membuat rakyat Indonesia menderita kelaparan dan kemiskinan.
Hasil pertanian yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan lokal dipaksa dikirim ke Eropa, sementara petani pribumi harus bekerja tanpa upah yang layak. Sistem ini menyebabkan angka kematian tinggi akibat kelaparan dan penyakit.
3. Portugal
Portugal dikenal sebagai salah satu negara penjajah pertama yang menjelajah dunia dan menguasai berbagai wilayah di Afrika, Asia, serta Amerika Selatan. Penjajahan yang kejam terlihat paling jelas dalam segi eksploitasi tenaga kerja dan perbudakan massal.
Di Angola, Portugal menerapkan sistem kerja paksa yang membuat rakyat pribumi hidup dalam penderitaan yang luar biasa. Ribuan orang dipaksa bekerja di perkebunan tanpa upah, sementara mereka yang menolak kerap dieksekusi secara brutal.
Sementara itu, di Brasil, Portugal juga menjadi dalang di balik perdagangan budak terbesar dalam sejarah.
Ratusan ribu orang Afrika diculik, dikirim melintasi Atlantik dalam kondisi mengenaskan, dan dipaksa bekerja di perkebunan dengan perlakuan yang tidak manusiawi. Banyak dari mereka tewas akibat kerja berlebihan, penyakit, dan perlakuan kejam dari tuan tanah mereka.
4. Italia
Italia mungkin tidak memiliki wilayah jajahan sebesar Inggris atau Belanda, tetapi mereka tetap masuk dalam deretan penjajah terkejam di dunia karena kebrutalan mereka, terutama di Ethiopia.
Di bawah kepemimpinan Benito Mussolini, Italia menggunakan senjata kimia dalam perang mereka melawan Ethiopia pada tahun 1935-1936. Serangan ini menewaskan ribuan warga sipil secara perlahan dan menyakitkan, melanggar hukum perang internasional.
Selain itu, selama pendudukan mereka, pasukan Italia melakukan eksekusi massal terhadap rakyat Ethiopia yang menolak tunduk pada kolonialisme.
Diperkirakan lebih dari 300.000 warga Ethiopia tewas akibat invasi Italia, menjadikan salah satu babak paling kelam dalam sejarah Afrika.
5. Israel
Berbeda dari negara kolonial klasik, Israel dianggap oleh banyak pihak sebagai bentuk penjajahan modern yang masih berlangsung hingga saat ini.
Sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan kebijakan yang dinilai menindas penduduk asli Palestina.
Serangan militer yang dilakukan Israel berulang kali menewaskan ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Dalam operasi seperti Cast Lead (2008-2009), Protective Edge (2014), dan Guardian of the Walls (2021), ribuan rumah, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur penting lainnya dihancurkan, menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
Selain itu, pembatasan kebebasan bergerak juga menjadi salah satu bentuk penindasan yang dirasakan rakyat Palestina. Israel membangun jaringan pos pemeriksaan yang membuat warga Palestina sulit bepergian, bekerja, atau bahkan mendapatkan layanan kesehatan.
Dalam upaya pembatasan itu, bahkan ada banyak pasien yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena tertahan di pos pemeriksaan yang ketat.
Israel juga terus melakukan penggusuran paksa terhadap ribuan keluarga Palestina, terutama di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Pemukiman Israel terus diperluas, sementara warga Palestina kehilangan rumah dan tanah mereka. Salah satu contoh paling kontroversial adalah rencana penggusuran di Sheikh Jarrah pada tahun 2021, serta rencana relokasi warga Gaza oleh Donald Trump, sebagai Presiden Amerika Serikat sekaligus juga sekutu terkuat Israel baru-baru ini.