Live Program UHF Digital

6 Laskar FPI Tewas Ditembak Polisi, Ini Pernyataan Habib Rizieq Shihab

JAKARTA – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) angkat bicara terkait tragedi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang menewaskan 6 Laskar FPI. pernyataan dikutip dari rekaman suara HRS di kanal YouTube Hendri Official, pada Rabu (9/12/2020).

Kuasa Hukum FPI Azis Yanuar membenarkan kesaksian lengkap dari Habib Rizieq terkait insiden tersebut.

Berikut pernyataan HRS.

“Kronologis yang telah dibuat oleh Dewan Pimpinan Pusat FPI, saya memberikan kesaksian bahwa isi keterangan pers itu benar. Bahwa pada saat kejadian, tidak ada satupun diantara kami baik saya, keluarga, maupun laskar pengawal, yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, memepet, mengganggu, adalah dari kepolisian, sama sekali kami tidak pernah menduga, mengira, apalagi menuduh.

Yang kami tahu mereka adalah orang orang jahat, yang ingin mencelakakan kami, dan jumlah mereka bukan satu, dua, tiga mobil. Banyak sekali mobil saling silih berganti berupaya untuk maju ke depan, untuk bisa sampai sampai ke mobil Habib Hanif yang persis ada di belakang saya, bahkan untuk bisa mencapai mobil saya yang ada di depan.

Tapi dengan gagah luar biasa para syuhada kita, laskar-laskar pengawal yang paling belakang itu sodara, luar biasa, mereka cerdas, mereka brilian, mereka berani. Mereka dengan begitu luar biasa mengendalikan situasi dan kondisi sehingga para penjahat tadi tidak satupun yang berhasil untuk mencapai kami.

Mereka menunjukkan bagaimana sikapnya mereka, cerdasnya mereka, pintarnya mereka beraninya mereka tanpa senjata. Tuduhan bahwa pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar, bohong besar, tidak ada satupun pengawal kami yang dipersenjatai, karena kami tidak pernah mengira kalau kami akan diperlakukan seperti itu.

Saya ada empat mobil, semua isinya keluarga, anak, menantu, cucu-cucu kami semuanya ikut, ada tiga yang masih bayi, ada juga yang di bawah empat tahun bahkan di bawah tiga tahun.

Yang ingin saya sampaikan adalah, para laskar ini mengawal, tugas mereka mengawal, bukan untuk mengganggu siapapun. Mereka melakukan tugas dengan sangat cantik, bagaimana mereka mengusir satu persatu mobil mobil tersebut, sehingga tidak berhasil masuk ke dalam rombongan kami.

Tanpa mereka-mereka ini para syuhada, mungkin kami sudah digiring ke medan pembantaian yang mereka rencanakan. Allah sudah menakdirkan sesuai dengan kehendak Allah SWT, demi Allah saya dan keluarga siap setiap saat untuk menghadapi mati syahid, tidak akan mundur selangkah pun juga.

Keenam laskar yang mati syahid ini, mereka laskar yang luar biasa, bahkan anda bisa mendengarkan rekaman-rekaman tersebar, yang viral di mana-mana, bagaimana mereka tertawa, senang begitu melihat saya dan keluarga semua terbebas dari kejahatan, padahal mereka sebentar lagi dibantai, mereka digiring ke medan pembantaian.

Dan sampai saat itu kami tidak pernah tahu bahwa yang melakukan pembantaian adalah pihak kepolisian, kami tidak pernah menuduh. Bahkan dalam keterangan pers FPI, kami masih mencantumkan orang tidak dikenal, karena kami tidak berani menuduh siapa pun tanpa bukti, tanpa saksi.

Dari pagi sampai siang kami kerahkan laskar-laskar ke Karawang masuk ke setiap rumah sakit di wilayah Karawang, masuk ke setiap kantor polisi, menyapu bersih itu jalan tol, dalam rangka untuk mencari di mana mereka (enam laskar FPI).

Tapi subhanallah, akhirnya Allah buka mulut yang membantai, Allah buka mulut mereka, tidak bisa mereka sembunyikan, Allah maha kuat, Allah maha besar. Allah buka siang itu, Kapolda Metro Jaya yang ternyata mengakui bahwa itu bagian dari penyidikan oleh Kapolda Metro Jaya. Bukan kami yang menuduh tapi mereka mengaku, kalau mereka menutup mulut dan tidak pernah mengaku mungkin sampai kapanpun kami tidak akan pernah tahu.

Hanya hitungan jam. Allah maha tahu, Allah maha berkehendak, Allah buka mulut mereka sehingga sekarang menjadi terang benderang siapa para pelaku penjahat itu, sodara. Ini poin penting yang ingin saya sampaikan,”.

Enam jenazah anggota Laskar Khusus FPI yang tewas ditembak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah dimakamkan pagi tadi. Mereka dimakamkan usai disholatkan terlebih dahulu di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2020) malam

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *