Sebanyak 90 jemaah haji asal Embarkasi Surabaya dilaporkan wafat selama pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Angka tersebut mencakup jemaah yang meninggal di Tanah Suci, saat perjalanan, maupun ketika masih berada di tanah air.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sugiyo, yang mengungkapkan bahwa mayoritas jemaah yang wafat merupakan lansia dan masuk kategori risiko tinggi dengan riwayat penyakit penyerta.
Dari total 90 jemaah, sebanyak 82 orang wafat di Arab Saudi, 4 orang meninggal di Rumah Sakit Haji Surabaya sebelum keberangkatan, 2 orang meninggal di pesawat saat proses pemulangan, dan 2 lainnya wafat saat tiba di tanah air dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Sugiyo menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi kesehatan jemaah, terutama dalam fase kedatangan gelombang kedua yang kini tengah berlangsung. Gelombang ini seluruhnya dipulangkan melalui Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, berbeda dari gelombang pertama yang melalui Makkah.
Dengan tingginya angka kematian jemaah, terutama dari kelompok lansia, Kementerian Agama diimbau untuk meningkatkan seleksi kesehatan dan penguatan layanan medis bagi calon jemaah haji di tahun-tahun mendatang. Penanganan yang lebih komprehensif sejak pra-keberangkatan diharapkan dapat menekan risiko kematian selama menjalankan ibadah haji.
Meningkatnya jumlah jemaah haji yang wafat ini menjadi catatan penting bagi pengelolaan haji nasional, agar ke depan pelayanan ibadah rukun Islam kelima dapat berlangsung lebih aman dan layak, khususnya bagi jemaah lanjut usia dan rentan.
Laporan Krisna Fajar – Surabaya, Jawa Timur
Caption | Admin: Raihana