SANA’A, YAMAN – Militer Israel melancarkan serangan udara skala besar terhadap sejumlah target di Yaman pada Minggu (6/7/2025), menyasar infrastruktur yang diduga terkait dengan kelompok Houthi. Operasi ini menjadi salah satu eskalasi terbaru di kawasan Timur Tengah, memicu kekhawatiran akan ketegangan regional yang semakin memanas.
Serangan Udara Hancurkan Pelabuhan dan Fasilitas Houthi
Berdasarkan laporan dari *SindoNews*, serangan Israel menargetkan pelabuhan Al-Hudaydah serta fasilitas penting lainnya di wilayah yang dikuasai Houthi.
“Serangan ini merupakan respons terhadap ancaman berkelanjutan dari kelompok Houthi terhadap keamanan Israel,” ujar juru bicara militer Israel, seperti dikutip dari pernyataan resminya.
Pihak berwenang Yaman melaporkan bahwa serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur sipil, termasuk fasilitas energi dan pelabuhan yang menjadi jalur vital distribusi logistik. Meski demikian, hingga kini belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban jiwa akibat serangan tersebut.
Eskalasi Konflik di Tengah Ketegangan Regional
Aksi militer Israel ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, menyusul serangkaian insiden antara Houthi dan koalisi yang didukung oleh sejumlah negara Barat. Kelompok Houthi, yang didukung Iran, telah berulang kali menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah, yang mereka klaim sebagai respons terhadap operasi militer Israel di Gaza.
“Serangan ini menunjukkan komitmen Israel untuk melindungi kepentingan nasionalnya dari ancaman lintas batas,” tambah juru bicara militer Israel. Namun, serangan ini juga memicu kecaman dari beberapa pihak yang khawatir akan dampak kemanusiaan dan destabilisasi lebih lanjut di Yaman, yang telah dilanda konflik berkepanjangan.
Dampak dan Reaksi Internasional
Komunitas internasional kini mengamati situasi dengan cermat. Beberapa negara mendesak semua pihak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi lebih lanjut. Organisasi kemanusiaan juga menyuarakan kekhawatiran atas dampak serangan terhadap warga sipil, mengingat Yaman masih bergulat dengan krisis kemanusiaan yang parah.
Houthi, melalui juru bicaranya, mengecam serangan Israel sebagai “tindakan agresi yang tidak dapat diterima” dan bersumpah akan membalas. “Kami tidak akan tinggal diam menghadapi serangan terhadap rakyat Yaman,” tegas mereka dalam pernyataan resmi.
Serangan ini menambah kompleksitas konflik di Timur Tengah, dengan potensi memperluas ketegangan ke ranah yang lebih luas. Analis menilai bahwa operasi militer Israel dapat memicu respons balasan dari Houthi, yang berpotensi melibatkan aktor regional lainnya seperti Iran.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun, Indonesia secara konsisten mendorong penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan dialog.
Situasi di Yaman dan respons dari berbagai pihak masih terus berkembang. Untuk informasi terkini, pantau terus laporan dari media terpercaya dan sumber resmi. Dengan eskalasi yang terjadi, dunia kini menanti langkah selanjutnya dari Israel, Houthi, dan aktor internasional lainnya dalam menyikapi krisis ini.