JAKARTA – Delegasi Indonesia di Sidang Umum Parlemen Internasional atau Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-150 di Tashkent, Uzbekistan, menegaskan komitmennya terhadap kemerdekaan Palestina. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengungkapkan bahwa pernyataan Indonesia tersebut membuat delegasi Israel meninggalkan ruang sidang (walk out) dan mengalami kekalahan dalam perdebatan mengenai resolusi two-state solution.
“Alhamdulillah, ini luar biasa membuat delegasi Israel walk out, karena kalah total dalam membahas tentang two-state solution untuk Palestina,” ujar Mardani dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Mardani menganggap momen ini sebagai sebuah pencapaian bersejarah. Pasalnya, negara-negara Barat yang biasanya mendukung Israel dalam forum internasional kali ini tidak dapat menahan dorongan global untuk perdamaian dan kemerdekaan Palestina.
“Dan ini pertama kali, karena biasanya Israel dan negara-negara Barat punya kekuatan. Sekarang isunya semua ingin perdamaian dan ingin Palestina merdeka,” tambah Mardani.
Isu Palestina dibahas dalam sesi Committee on Peace and Security pada IPU ke-150. Dalam sesi tersebut, delegasi Indonesia aktif mendorong resolusi two-state solution sebagai langkah damai bagi penyelesaian konflik Palestina-Israel.
“Alhamdulillah, dengan segala perjuangan, item yang tidak mudah, resolusi untuk two-state solution for Palestine insyaallah akan segera berhasil membuat Israel dan negara-negara pendukungnya kalah,” tuturnya.
Mardani, yang juga politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menegaskan bahwa DPR RI akan terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Sebagai negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia, Palestina memiliki tempat khusus dalam hati rakyat Indonesia.
“Kita bersyukur Indonesia salah satu yang paling vokal dan paling utama mengangkat kemerdekaan Palestina. Karena kita punya utang konstitusi kepada Palestina. Negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Palestina,” ujar Mardani.