ACEH – Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, hingga saat ini belum mempersiapkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena belum ada petunjuk teknis (juknis) yang mengatur.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Cut Fitri, menjelaskan pada Selasa (7/1), bahwa hingga kini pihaknya belum menerima petunjuk teknis terkait pelaksanaan program tersebut. “Kami koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh tentang teknis program MBG. Jika sudah ada jadwal, segera kami informasikan kembali,” ujarnya melalui telepon, dilansir dari Kompas.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Sofyan, yang menegaskan bahwa belum ada rapat koordinasi mengenai program MBG di daerah tersebut. “Kami menunggu rapat koordinasi program MBG. Mungkin dalam waktu dekat akan ada rapat di tingkat provinsi untuk membahas program ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Amir, seorang pejabat terkait di Lhokseumawe, mengungkapkan bahwa di wilayah mereka, program MBG belum ada. “Jika ada, mungkin pelaksananya dari Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Di Aceh Utara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jamaluddin, menyatakan bahwa uji coba program MBG telah dilakukan dua kali. Menu yang disajikan dalam uji coba tersebut meliputi nasi, daging ayam, sayur, susu, dan buah dengan biaya sekitar Rp15.000 per porsi. “Totalnya Rp15.000 per porsi,” kata Jamaluddin.
Namun, menurutnya, pelaksanaan program MBG di seluruh sekolah belum dapat dilaksanakan karena belum ada petunjuk teknis resmi. “Kami menunggu bagaimana arahan dari pemerintah provinsi dan pusat tentang teknis MBG ini. Untuk uji coba sudah kami lakukan dua kali,” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, program MBG yang menjadi andalan Presiden RI Prabowo Subianto ini mulai diluncurkan secara nasional pada 6 Januari 2025 di seluruh provinsi.